Deon sudah bersiap-siap ingin pergi ke suatu tempat. Dia juga mengenakan kemeja over size warna pure white dan celana jeans warna biru—pun rambut yang ditata sedemikian rupa dengan gaya comma hair. Uh, Deon terlihat amat sangat tampan. “Mau kemana? Kamu nggak kerja?“ seru Alena saat ia melihat Deon yang nampak terburu-buru.
Hari ini hari senin. Deon terpaksa libur bekerja satu hari. “Errr..“ Deon bingung. Bagaimana Deon harus menjawab pertanyaan sangat ibu? “Deon, jujur sama mama,“ ucap Alena lagi. Disini juga ada Yudi yang sedang membaca koran ditemani secangkir teh hangat. “Deon mau ke ketemuan sama temen ma,“ sahut Deon. Mata Alena menyipit curiga. Bertemu teman?, batin Alena. “Kok rapi begitu? Kek mau ketemu pacar aja?“ ucap Alena membuat Deon tertohok.
“Uhuk,“ Deon langsung terbatuk-batuk mendengar perkataan Alena barusan. Benar juga. Kenapa Deon bisa berpenampilan serapi ini, ya?, batin Deon. “Ng-nggak ada kok ma. Deon belum punya pacar,“ ucap Deon gugup. “Kalo gitu Deon jalan dulu ya ma pa? Assalamu'alaikum,“ ucap Deon lalu mencium tangan Alena dan Yudi.
“Biarin aja lah ma~ Deon libur kerja sekali-kali demi pacar,“
“Bukan itu masalahnya pa. Mama penasaran aja siapa pacar Deon. Soalnya mama nggak pernah liat Deon jalan-jalan sama cewek apalagi ngenalin cewek ke mama.“
“Namanya juga anak muda, gengsi lah ma kalo langsung ngenalin ke orang tua,“
Hm, Mudah-mudahan Deon memiliki seorang kekasih yang cantik dan pengertian, batin Alena. Deon sudah dewasa dan bukan anak kecil lagi. Melihat Deon bisa berpenampilan serapi itu, rasanya hati Alena juga bahagia. Pasalnya Deon itu jarang sekali pergi keluar, apa lagi sampai libur kerja demi seorang pacar.
Saat turun dari bandara, Darren pun menghentikan langkah kakinya tiba-tiba—pun Edgar ikut berhenti jua. “Maaf, Tuan? Apa ada masalah?“ seru Edgar. Barangkali Darren kehilangan dompet atau ada barang penting yang tertinggal di pesawat, batin Edgar. “Kita ke rumah mama sendiri-sendiri aja.“ ucap Darren. “Tapi, Tuan? Saya harus—“ belum sempat Edgar menyelesaikan perkataannya, Darren memotong terlebih dahulu, “Hari ini kamu saya bebas tugaskan Edgar. Besok baru balik lagi. Jangan nolak. Ini perintah.“ ucap Darren. Edgar sedikit terkejut saat Darren tiba-tiba membebas tugaskan dirinya hari ini. Edgar berpikir, mungkinkah ia telah berbuat kesalahan?
Darren tersenyum samar. Edgar tidak tau jika Darren tersenyum samar, lantaran Edgar menundukkan kepala sebagai tanda hormat kepada tuannya. Ya, inilah hadiah yang ingin Darren berikan kepada Edgar, membiarkan Edgar berjuang untuk mengejar cintanya. “Kalau begitu saya duluan,“ ucap Darren tersenyum tipis. Uh, beberapa wanita yang tidak sengaja berpapasan dengan Darren bahkan sempat terpesona akan senyuman Darren itu. Benar kata orang, orang yang jarang tersenyum seperti Darren, sekalinya tersenyum benar-benar amat sangat menggoda iman. Sungguh memikat hati para jomblowati dan jomblowan mungkin?
Lagi-lagi Deon dilanda kebingungan. Deon mondar-mandir sambil sesekali menggigit bibir bagian bawah. Ingin Deon mendial nomor hp Edgar. Namun, Deon gengsi. Masa Deon harus lebih dulu menelepon? Bagaimana pikiran Edgar nanti tentang dirinya? Hah, Deon menghela nafas berat. “Ok, kita sms aja,“ gumam Deon.
DEON:
“Dimana?“Singkat dan padat. Itulah isi dari sms yang Deon kirimkan kepada Edgar. Beberapa saat kemudian, hp Deon berdering. Ah, ini balasan dari Edgar, batin Deon. “Maju 25 langkah.“ itulah isi balasan sms dari Edgar. Hah, apa-apaan Edgar ini?, batin Deon sebal. Kenapa Edgar tidak langsung memberitahu Deon saja secara langsung persisnya dimana? Maju 25 langkah? Dasar pria aneh, batin Deon.
Huft, Deon pun terpaksa melangkahkan kaki ke depan sebanyak 25 langkah. Cih! Dia pasti menipu, batin Deon. Dimana Edgar sekarang? Deon sudah maju 25 langkah. Tapi, Edgar sama sekali tidak menampakkan batang hidungnya. “Saya disini,“ seru Edgar berbisik tepat di telinga Deon dari belakang. “Hah?“ gumam Deon terheran-heran setelah melihat kemunculan Edgar yang tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ares [BL]
Romance[TAMAT] Cerita ini ngambil latar belakang Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Seumpama cerita ini nggak sesuai dengan ekspektasi kalian-atau kalian nganggep cerita ini jelek, karna banyak typo, nama tokoh ketuker, dan banyak tokoh di mana-mana. Darip...