ARES 43

983 68 0
                                    

Suasana hati Ares sangat berbunga-bunga sekali hari ini. Rakha menyewa mobil dan keduanya melakukan perjalanan menuju Pantai Selong Belanak. Benar-benar butuh perjuangan untuk bisa sampai kesini, karna harus melewati jalanan yang terjal dan berliku. Ares berkali-kali meringis ketakutan sambil memegang tangan Rakha melihat medan yang begitu menguji nyali. Sedangkan Rakha? Dia tersenyum saja seolah tidak terjadi apa-apa. Ya, Ares akui, Rakha cukup lihai dalam menyetir. Tapi, tetap saja membuat Ares gemetar ketakutan.

Setelah kurang lebih 2 jam melakukan perjalanan dari pusat Kota Mataram, akhirnya Ares dan Rakha tiba di Pantai Selong Belanak. Ares berpikir kalau tiket masuk kesini sangatlah mahal. Tapi, sungguh tidak disangka-sangka, itu hanya dipungut 5000 rupiah saja per orang. Sebelum menjelajahi Pantai nan indah dengan air yang jernih membiru, Rakha menyewa dua kamar dulu untuk menginap satu malam disini. Satu kamar untuk Ares dan Rakha, dan satunya lagi untuk dua fotografer yang sudah Rakha sewa untuk prewedding keduanya.

Sebelum melakukan pemotretan, Ares dan Rakha berganti pakaian terlebih dahulu. Dan pada saat Ares melepas semua yang ia kenakan, tiba-tiba Rakha memeluk Ares dari belakang, dan menciumi pundaknya dengan penuh gairah. Rakha sedang bergairah?, batin Ares. “Mas?“ seru Ares. Rakha tidak menyahut sama sekali. Hah, kenapa rasa lelah ini malah membuat Rakha begitu bergairah? Melihat tubuh Ares yang atletis itu, Rakha benar-benar tidak tahan.

Tanpa pemanasan berarti, Rakha langsung memasukkan sang adik ke dalam lubang itu. “Ugh,“ gumam Ares sambil menggigit bibir bagian bawah. Dalam posisi berdiri seperti ini, Rakha memasukkan sang adik ke dalam sana? “Gini doang kok sayang, mas nggak bakalan gerak-gerakin, cuma mau punya mas di dalem kamu aja. Hmmm,“ ucap Rakha sambil menghirup aroma tubuh Ares dalam-dalam.

“Mmmhh aahhhh,“ gumam Ares. Meski begitu tetap saja membuat Ares mendesis antara menahan perih dan nikmat. Terlebih itu tanpa pelumas sama sekali. Bisa kalian bayangkan betapa perihnya saat milik Rakha memasuki Ares. Tanpa menggerakkan pinggul sama sekali. Begini saja sudah cukup. Hm, kenapa aroma tubuh Ares terasa begitu memabukkan?, batin Rakha. Ares memegang pergelangan Rakha menahan sensasi ini. Di dalam sana Ares merasa milik Rakha kian membesar. Itu artinya milik Rakha saat ini sedang keras dan menegang seperti tongkat saja. “Aaakkkkhhhhh,“ pekik Ares saat Rakha menarik miliknya tiba-tiba. Ah, tidak, itu berdarah sedikit, batin Rakha.

“Mas olesin salep dulu sayang~ Tunggu,“ ucap Rakha mencari-cari sesuatu di dalam tas. Ketemu! Rakha pun membersihkan lubang itu dari noda darah dengan kapas yang sudah dibasahi dengan antiseptik. “Uuuhhh aaahhhhh,“ gumam Ares. Rakha tersenyum penuh arti seolah ia memiliki siasat jahat. Ya, Rakha iseng memasukkan satu jaringan dan mengobrak-abrik lubang Ares tanpa pelumas sama sekali. Oh tuhan, ini sungguh perih sekali.

“Maahhss udah pe-per-iih mahsss hmmm ngghhh hiks,“ gumam Ares lirih sampai-sampai menitikkan air mata. Sudah, batin Rakha. Rakha tidak ingin membuat Ares kesakitan lebih dari ini. Tunggu kegiatan foto memotong selesai saja. Baru Rakha meminta Ares untuk memuaskan dirinya.

Suasana di Pantai Selong Belanak ini sangat ramai sekali. Disana ada banyak wisatawan asing yang sedang berselancar dengan sangat lihai. Ares berdecak kagum. Bagaimana bisa mereka menari-nari di atas ombak seperti itu? Ares pun memofo para peselancar itu dengan Rakha yang memeluknya dari belakang. Di pose inilah sang fotografer mengambil gambar. Mereka sungguh pasangan yang sangat romantis.

Sesi terakhir prewedding hari ini ialah menunggu matahari hampir terbenam. Ya, Ares dan Rakha ingin berfoto dengan latar belakang sunset. Sambil menunggu matahari terbenam, Ares dan Rakha ingin mengisi perut yang sudah mulai keroncongan di sebuah warung tradisional beratapkan ilalang. Suasana di pantai ini sungguh seperti Hawaii saja. Hm, pantas saja banyak orang yang menyebutnya Hawaii Lombok.

“Waaahhh,“ gumam Ares berdecak kagum saat melihat beberapa hidangan seperti Sate Beluyak, Sate Tanjung, dan Sate Rembiga tersaji di atas meja. Hah, semua ini sungguh amat sangat menggugah selera. “Enakan makan kamu Res kalo gini mah,“ goda Rakha menatap Ares dengan tatapan nakal. “Mas!“ seru Ares sebal. Dasar Mas Rakha, masa nggak tau tempat gitu sih ngomongnya?, batin Ares.

Ares [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang