Chapter 4 - Finally We Meet Again

1.4K 177 0
                                    

Mata Liv tampak membulat dan mulut wanita itu pun terbuka dengan lebar. Liv yakin betul juga jika pria itu bukanlah Arthur Beckford, seperti yang pernah dilihatnya di internet. Pria itu adalah Ryan, sosok yang diajak menari oleh Liv di Ambrose tempo hari.

Wajah Liv terlihat pucat pasi. Otak wanita itu seolah-olah berhenti berpikir. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini lelucon? Apakah Liv sedang dikerjai? Wanita itu tampak menoleh ke segala arah dan berusaha melihat situasi di ruangan itu. Namun tampaknya tidak ada satu orang pun yang terganggu dengan kehadiran pria itu.

'Jangan bercanda...Tuhan, tolong jangan katakan jika pria itu adalah….'

"Selamat pagi semuanya. Perkenalkan, namaku Sergio Ryan Beckford." ujar Sergio. "Mohon maaf, ayahku sedang melakukan perjalanan bisnis ke Paris sehingga aku harus menggantikan posisinya saat ini."

Sergio tampak duduk di atas kursi yang sudah disediakan sambil merapikan jas yang sedang dikenakannya itu. Pria itu pun lantas membuka laptopnya sambil membaca beberapa berkas yang diserahkan oleh wanita berambut pirang itu.

Liv tampak menurunkan tubuhnya sedikit demi sedikit dan menyembunyikan wajahnya di balik layar laptop. Sesekali, wanita itu melirik ke arah Sergio untuk memastikan apakah pria itu benar-benar sosok 'Ryan' atau hanya sekedar mirip.

Itu Ryan! Pria itu benar-benar sosok Ryan yang menari bersama dan menghabiskan waktu semalam suntuk bersama Liv! Setelah berkali-kali menatap wajah pria itu dan mencermatinya dengan baik. Liv dapat memastikan jika Sergio Beckford adalah pria yang sama dengan Ryan.

Tubuh Liv seketika lemas. Sergio? Nama asli pria itu adalah Sergio? Dan pria itu adalah seorang Beckford? Ada apa dengan hidup Liv? Apakah tidak cukup drama yang menerpa kehidupannya selama ini?

Melihat pria itu duduk tepat di hadapannya membuat keringat Liv mengalir dengan deras di wajah wanita itu. Bagaimana bisa pria itu adalah anak dari seorang milyuner terkenal di Amerika? Bagaimana pula takdir mempertemukan keduanya dengan cara yang gila seperti itu?

"Selamat pagi, Tuan Beckford." sapa Brian. "Perkenalkan, namaku Brian Hill dari Arcadia. Dan ini partner-ku, Olivia Miles."

Deg!

Jantung Liv rasanya terlepas dari pegangannya dan bergulir keluar dari tulang rusuknya. Kedua tangan wanita itu pun terasa begitu dingin saat ini. Dengan perlahan, Liv memperbaiki posisi duduknya dan memberanikan diri untuk menatap wajah Sergio.

"Selamat pagi." ujar Liv singkat.

Seketika, tatapan Liv bertemu dengan tatapan Sergio. Pria itu pun terlihat sama terkejutnya dengan Liv. Tampaknya Sergio tidak menyangka jika ia akan bertemu kembali dengan Liv dalam sebuah pertemuan bisnis.

Tak lama kemudian, pertemuan itu pun dimulai. Liv dapat merasakan tatapan Sergio terus tertuju kepadanya. Aura pria itu yang begitu mengintimidasi begitu terasa hingga membuat udara di sekitar tubuh Liv terasa panas, bahkan sangat panas hingga Liv terpaksa melepas blazer-nya.

Tibalah saatnya Liv maju untuk mempresentasikan desain resor itu yang telah dikerjakan olehnya selama satu minggu ini. Dengan berat hati, wanita itu pun beranjak dari kursinya dan berjalan ke depan layar proyektor. Liv menarik nafasnya dalam-dalam. Wanita itu berusaha untuk bersikap profesional dan mengesampingkan urusannya pribadinya sejenak.

Presentasi itu pun dimulai. Untung saja Liv sudah mempelajari presentasi itu sebelumnya sehingga semuanya berjalan dengan lancar. Liv tampak menjelaskan seluruh konsep desain mulai dari awal hingga akhir.

Sesekali, Liv menoleh ke arah Sergio untuk memastikan jika pria itu tidak sedang menatapnya. Namun Liv salah besar. Sergio malah dengan terang-terangan menatap wajah Liv sambil menggigiti pulpen yang sedang dipegangnya. Entah apa yang ada di dalam pikirannya, namun tampaknya pria itu tidak mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh Liv sama sekali.

Suddenly YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang