Part 54 - You Again

499 82 1
                                    

Pesta Peluncuran Proyek Fort Cape Resort, Maldives & Konferensi Pers - Beckford Corp.

Cassadia Ballroom, Lavenue Hotel - New York

Hotel Lavenue terlihat begitu ramai. Beberapa mobil mewah tampak mengantri di depan bangunan bertingkat tiga puluh itu. Terlihat para tamu undangan dan sejumlah wartawan pun telah memenuhi lobby dan ballroom hotel bintang lima itu.

Malam itu ballroom hotel Lavenue disulap mejadi sebuah tempat yang sangat mewah dengan dekorasi yang luar biasa indahnya. Tampak sejumlah bunga-bunga mawar yang segar ditata dengan sedemikian apiknya di tiap sudut ruangan. Beckford Corp. benar-benar totalitas dalam membuat pesta peluncuran salah satu proyek prestisiusnya ini.

Dari kejauhan, Liv tampak berjalan masuk ke dalam ballroom. Wanita itu terlihat begitu anggun dengan gaun panjang berwarna merah muda. Liv pun sengaja membiarkan rambutnya terurai agar dapat menutupi beberapa bagian luka di tubuhnya yang terekspos.

Untung saja, ada Ashley yang dengan sigap membantu Liv untuk memakai gaun itu dan menata rambutnya walaupun sederhana. Ashley pun bahkan membantu Liv untuk membubuhkan sedikit riasan agar dapat menutupi luka-luka di tubuh Liv yang tidak tertutup oleh gaun.

Liv tampak menghampiri Richard dan Eric yang tengah berdiri tak jauh dari panggung utama. Kedua pria itu terperanga kerika melihat Liv datang menghampiri.

"Apa kau tahu, sudah berapa banyak pria yang memperhatikanmu sejak tadi?" ujar Eric kepada Liv.

"Benarkah? Apa sesuatu di wajahku? Apa gaunku rusak?" ujar Liv.

Liv terlihat cukup panik dan segera memeriksa riasan serta gaunnya. Tiba-tiba saja, Richard berdecak dengan cukup keras karena terlihat cukup kesal ketika melihat tingkah laku Liv. Pria itu tampak begitu heran mengapa wanita itu benar-benar tidak peka.

"Apa yang sedang kau lakukan, Liv?" ujar Richard. "Para pria itu memperhatikanmu karena kau terlihat sangat cantik malam ini."

Tampaknya Liv memang tidak sepeka itu. Wanita itu terlihat berhenti memeriksa riasan serta gaunnya, lalu menoleh ke arah Richard sambil menatap pria itu dengan tajam.

"Terima kasih telah membuatku panik." ujar Liv.

Tak lama kemudian, lampu ruangan pun satu per satu dipadamkan. Tampak sebuah lampu sorot dinyalakan tepat di atas panggung. Selang beberapa waktu kemudian, seorang wanita cantik memberikan sebuah sambutan untuk para undangan yang telah menyempatkan waktunya untuk menghadiri pesta peluncuran proyek Fort Cape Resort itu dan membuka acara itu.

Wanita cantik itu pun memanggil nama Sergio untuk naik ke atas panggung yang megah itu dan memberikan sebuah kata sambutan. Tak lama  kemudian, pria itu pun naik ke atas panggung. Dari kejauhan, Liv menatap Sergio dengan intens. Pria itu terlihat begitu tampan dan gagah dengan balutan tuxedo yang membungkus tubuh bidangnya. Liv dapat mendengar beberapa tamu wanita bahkan berbisik dan membicarakan betapa tampannya Sergio malam itu.

Sergio menyampaikan sepatah dua patah kata terkait proyek Fort Cape Resort ini. Namun fokus Liv hanya tertuju pada Sergio. Wanita itu tidak mendengarkan apapun yang diucapkan oleh Sergio. Kedua matanya hanya memandangi wajah tampan pria itu.

Entah mengapa, malam ini rasanya Sergio terlihat begitu berbeda di mata Liv. Pria itu terlihat lebih tampan dari biasanya. Mungkin karena setelan tuxedo yang membalut tubuh bidang Sergio atau pembawaan pria itu yang begitu karismatik. Entahlah, Liv sendiri pun tidak mengerti.

Seketika, wajah Liv terasa begitu panas. Kedua mata wanita itu tidak dapat berpaling dari Sergio. Rasanya, Liv ingin terus menerus menatap wajah tampan itu sepanjang malam. Tiba-tiba, wanita itu memutar tubuhnya dan berjalan meninggalkan Richard dan Eric.

Suddenly YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang