Chapter 33 - Say It Again

770 86 0
                                    

Setelah hitungan kesepuluh, Liv membuka kedua matanya dengan perlahan. Joshua tampak mendekatkan dirinya ke arah Liv dan berbisik tepat di telinga wanita itu.

"Kau akan kembali kepadaku, Liv." ujar Joshua. "Kau adalah milikku."

Liv dapat merasakan aura mengerikan yang terpancar dari kedua mata Joshua saat ini. Pria itu sedang tidak bergurau. Joshua benar-benar mengatakan hal itu dengan serius.

Apa yang ditakutkan dan dikhawatirkan oleh Liv selama ini akhirnya menjadi kenyataan. Joshua tampaknya belum dapat melepaskan Liv sepenuhnya. Pria itu tampaknya berniat untuk menarik Liv kembali ke dalam lubang hitam yang penuh dengan siksaan.

"Le...paskan...aku." ujar Liv.

Cengkraman pria itu terasa semakin keras di leher Liv. Wanita itu dapat merasakan kulitnya yang mulai terasa perih akibat cengkraman itu. Liv masih berusaha keras untuk melepaskan diri dari cengkraman pria itu. Namun tenaga Joshua terasa sangat kuat.

"Apa aku harus mengulang kembali ucapanku, Olivia?" ujar Joshua. "Aku tidak akan melepaskanmu. Kau adalah milikku."

Brukkk!

Tiba-tiba, seseorang menarik kemeja Joshua dan mendorong tubuh pria itu ke arah lantai. Pria itu tampak tersungkur di atas lantai marmer itu sambil mengaduh kesakitan.

Liv cukup terkejut ketika melihat Joshua terpental ke atas lantai. Wanita itu pun menoleh ke arah lainnya dan melihat jika kini Sergio sedang berada di hadapannya. Ternyata Sergio lah yang mendorong tubuh Joshua dan melepaskan cengkraman pria itu dari leher Liv.

"Tuan Beckford." ujar Joshua. "Mengapa kau selalu berada di antara aku dan Liv? Apakah kau begitu senang mencampuri urusan kami berdua?"

"Aku sudah mengatakan kepadamu sebelumnya, Tuan Renner." ujar Sergio. "Urusanmu dengan Nona Miles sudah selesai."

Sergio terlihat begitu marah dan menatap Joshua dengan sangat tajam. Pria itu tampak mengeraskan rahangnya dan mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuhnya. Tampaknya Sergio sudah bersiap untuk melayangkan pukulannya ke arah Joshua.

Joshua terlihat bangkit dari atas lantai marmer dan melangkah berjalan mendekati Sergio. Pria itu tampak tidak terintimidasi dengan Sergio dan malah terlihat ingin menantang konglomerat itu.

"Cih! Apa kini kau adalah wali dari Liv, huh?" ujar Joshua. "Atau kau kini kekasih barunya?"

Sergio tidak menjawab perkataan Joshua. Sesungguhnya, pria itu memang tidak bisa menjawab pertanyaan yang Joshua lontarkan. Saat ini, Sergio hanyalah seorang pria yang hanya memiliki hubungan sebatas rekan kerja dengan Liv. Sebenarnya, pria itu bahkan tidak memiliki hak apapun atas Liv.

"Kau menyukai Liv, huh?" ujar Joshua.

"Josh, tolong hentikan semua ini." ujar Liv pelan.

Joshua tampak tidak menggubris permohonan Liv. Pria itu hanya menatap kedua mata Sergio dengan intens. Dari arah belakang Sergio, Liv tampak melangkah mendekati kedua pria itu. Namun, dengan sigap, Sergio merentangkan salah satu lengannya dan menahan tubuh wanita itu untuk bergerak mendekati Joshua.

"Atau jangan- jangan, kalian memang sepasang kekasih, huh?" ujar Joshua.

Tiba-tiba, Sergio mencengkram kerah kemeja Joshua dan menarik pria itu ke arahnya. Pria itu benar-benar emosi saat ini. Kemarahannya sudah berada di ujung tanduk. Sergio bahkan lupa jika ia sedang berada di gedng perkantorannya.

"Sebaiknya kau mulai belajar untuk menjaga ucapan dan perilakumu, Tuan Renner." ujar Sergio.

"Sebaiknya kau yang menjaga perilakumu, Tuan Beckford." ujar Joshua. "Apakah kau ingin seluruh isi gedung ini tahu jika Liv memiliki hubungan dengan pemilik perusahaan ini, huh?"

Suddenly YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang