Chapter 14 - Breathe In, Breathe Out

995 130 0
                                    

Tiba-tiba, Liv menyentuh dadanya yang kembali terasa begitu sesak sehingga wanita itu mulai kesulitan untuk bernafas. Liv tampak mencoba untuk mengontrol nafasnya, namun tidak bisa. Rasanya, wanita itu lupa cara untuk bernafas.

Sedangkan, di sisi lain, Joshua masih belum berhenti menatap Liv dengan intens. Pria itu bahkan terlihat sedikit emosi ketika mengetahui bahwa mantan istri yang selama ini menghilang dari kehidupannya, sedang duduk dengan manis di hadapannya.

Sudah hampir satu tahun ini, Joshua mencari dan melacak keberadaan Liv, namun wanita itu benar-benar menghilang bak ditelan bumi. Pria itu bahkan sempat menginterogasi Ashley tentang keberadaan Liv, tapi wanita itu tetap bungkam.

Liv memang sempat mengajukan perceraian kepada Joshua, namun pria itu menolaknya mentah-mentah. Joshua tidak ingin berpisah dengan Liv. Dan tak lama kemudian, wanita itu pun pergi meninggalkan Joshua dan menghilang tanpa jejak.

Jujur saja, Liv benar-benar takut untuk kembali bersama dengan Joshua, bahkan untuk bertemu saja Liv merasa enggan. Apalagi setelah pria itu menyakiti Liv, tampaknya Joshua sudah berubah seratus delapan puluh derajat. Pria itu bukanlah pria manis dan perhatian yang dikenal Liv dua tahun silam lagi.

"Apakah Tuan Caldwell dan Tuan Renner yang akan ditugaskan untuk membantu kami menangani proyek Fort Cape Resort?" ujar Sergio.

"Betul, Tuan Beckford." ujar Benjamin. "Kedua pria inilah yang nantinya akan menjadi perwakialn dari Cole & Partners. untuk menangani proyek prestisius tersebut."

Sergio tampak mengusap rahangnya dengan perlahan. Lalu kedua mata pria itu pun menatap Joshua dengan tajam. Dari sekian ratus pegawai yang berkerja di Cole & Partners., mengapa harus mantan suami Liv yang diperintahkan untuk menangani proyek Fort Cape Resort?

Sergio berusaha untuk profesional. Pria itu terlihat berusaha untuk mengatur emosinya dengan baik. Bagaimana pun juga, saat ini dan di dalam pertemuan ini, Sergio adalah seorang CEO dari Beckford Corp. Sergio harus tetap menjaga wibawanya walaupun rasanya pria itu ingin mendaratkan kepalan tangannya di wajah Joshua.

"Hm, Tuan Renner?" ujar Sergio. "Analis dalam bidang apakah anda?"

"Aku seorang analis struktur bangunan dan ahli geologi, Tuan Beckford." ujar Joshua.

Sergio tampak menatap kedua mata Joshua dengan intens, sambil memainkan pena dengan kedua tangannya. Jadi, pria inilah yang tega memukuli seorang wanita karena tertangkap basah berselingkuh dengan wanita lain? Ingin sekali rasanya Sergio mempermainkan pria di hadapannya itu sedikit saja.

Tiba-tiba di sisi lain, wajah Liv terlihat sangat pucat. Peluh-peluh keringat pun tampak terlihat jelas di wajah cantik wanita itu. Kedua tangan Liv tampak gemetar hebat. Tampaknya wanita itu sudah tidak sanggup lagi berada di tempat itu, tempat yang sama dengan Joshua.

"Permisi, aku harus ke kamar kecil." bisik Liv kepada salah satu rekan kerjanya.

Liv melangkah dengan cepat ke arah pintu keluar dan berjalan keluar dari ruangan pertemuan itu. Wanita itu tampak berlari menuju elevator dan melangkah masuk ke dalam kotak kaca berukuran dua kali dua meter itu. Liv pun segera menyandarkan tubuhnya pada dinding elevator.

Keringat pun tampak membasahi wajah serta tubuh Liv. Dada wanita itu pun terasa semakin sesak. Sesekali, Liv terlihat mengatur nafasnya agar ia tidak kehilangan kesadarannya di dalam di dalam elevator.

Entah mengapa Liv merasa elevator itu bergerak lebih lama dari biasanya. Tubuh Liv sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri dengan tegap. Tiba-tiba saja, Liv berpegangan pada besi yang ada di dalam elevator itu dan menjongkokkan tubuhnya.

Suddenly YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang