Chapter 19 - Surf's Up

899 114 1
                                    

Sejak pagi, Liv sudah berada di tepi pantai. Wanita itu duduk di atas sebuah kursi kayu sambil membaca sebuah buku favoritnya. Akhirnya, Liv mendapatkan waktu yang diinginkannya, yakni menghabiskan waktu hanya dengan bersantai, membaca buku sambil ditemani segelas jus. Itu saja sudah cukup membuat Liv merasa senang.

Kepala Liv masih terasa sedikit pusing akibat terlalu banyak menenggak minuman beralkohol semalam. Pesta yang diadakan oleh Casey itu memang sangat meriah hingga Liv terhanyut di dalamnya. Untung saja, Liv dan Ashley dapat kembali ke hotel dengan selamat dan masih dalam keadaan yang cukup sadar.

Tak lama kemudian, Ashley dan Nick tampak berjalan  menghampiri Liv. Keduanya tampak bergandengan tangan dengan mesra hingga membuat Liv membuang tatapannya jauh ke arah laut.

"Aku mencarimu kemana-mana, Liv. Apa kau tidak membawa telepon genggammu?" ujar Ashley.

"Aku meninggalkannya di kamar, Ash. Baterai telepon genggamku habis." ujar Liv.

"Apa kau sendirian, Liv?" ujar Nick.

"Tidak. Aku bersama buku dan segelas jus." ujar Liv sambil menurunkan kacamata hitamnya.

Liv meraih gelas jus dari atas meja dan mengangkatnya bersamaan dengan buku yang sedang dipegangnya. Wanita itu pun menunjukkan senyum simpulnya ke arah Ashley dan Nick agar tidak terlihat terlalu miris.

Cukup sedih rasanya bagi Liv untuk pergi bersama seorang teman namun teman itu malah bermesraan dan menghabiskan waktunya dengan orang lain. Ya, Liv benar-benar merasa dikhianati oleh Ashley! Jika saja ia tahu kalau Ashley akan menghabiskan waktunya bersama dengan seorang pria pada liburan kali ini, tentu saja Liv akan menolak ajakan temannya itu untuk ikut pergi berlibur

"Lihatlah, wanita ini memang sungguh aneh." ujar Ashley. "Terbang begitu jauh ke Ibiza hanya untuk duduk manis sambil membaca sebuah buku. Sungguh membosankan."

"Blah-blah-blah." timpal Liv.

Nick hanya terkekeh geli sambil menatap kedua wanita itu. Liv dan Ashley benar-benar seperti Tom and Jerry. Selalu berdebat, namun selalu berhasil menghibur Nick.

"Ngomong-ngomong, apa yang kalian berdua lakukan di sini?" ujar Liv.

"Menunggu yang lain datang." ujar Nick.

"Yang lain? Siapa maksudmu?" ujar Liv.

"Casey, Sergio, dan Chloè." ujar Ashley. "Mereka kemari untuk berselancar."

Liv tampak terdiam lalu terlihat menghela nafasnya dengan kasar. Waktu untuk bersantainya pun tampaknya sudah usai. Lagi-lagi ketenangannya akan terganggu dengan adanya kehadiran Sergio.

Setelah insiden di ruang gawat darurat yang terjadi beberapa hari yang lalu, Liv memang belum bertegur sapa lagi dengan Sergio. Wanita itu merasa malu ketika Sergio mengetahui seluruh privasinya. Mulai dari psikiater hingga keguguran yang pernah dialami oleh Liv. Semuanya terbuka hanya dalam satu malam saja.

Semenjak itu, Liv selalu berusaha untuk menghindari Sergio di kantor. Wanita itu pun selalu datang lebih pagi dan pulang lebih malam agar tidak berpapasan eengan Sergio. Namun, tampaknya takdir berkata lain. Liv harus bertemu dengan pria itu di waktu liburannya.

Selang beberapa waktu kemudian, Sergio dan Casey tampak berjalan dan menghampiri Liv, Ashley, dan Nick. Seperti biasanya, Sergio terlihat sangat tampan. Pria itu hanya dengan memakai kaos dan celana pendek, ditambah lagi dengan kacamata hitam yang membingkai wajahnya, membuat Sergio semakin tampan.

Kedua pria itu pun tampak membawa sebuah papan selancar yang cukup besar. Tampaknya benar apa yang dikatakan oleh Nick, Sergio dan Casey akan pergi berselancar.

Suddenly YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang