Siang itu, Liv tampak disibukkan dengan beberapa dokumen gambar yang harus diperiksa olehnya. Wanita itu terlihat berkutat dengan setumpuk kertas sambil sesekali mengusap dahinya dengan perlahan. Tiba-tiba, pintu kaca ruang kerja itu pun terbuka dan tampak Jonah tengah melangkah masuk ke dalam ruangan.
"Nona Miles?" ujar Jonah. "Anda ditunggu oleh Tuan Beckford di ruang kerjanya."
Sudah hampir dua hari yang lalu, sejak Sergio meminta Liv menjadi kekasihnya, wanita itu belum bertemu lagi dengan pemimpin Beckford Corp. itu. Keduanya hanya berhubungan melalui telepon atau sekedar mengirim pesan singkat. Tentu saja Liv berusaha untuk memaklumi, apalagi dengan posisi Sergio saat ini dan kesibukkan yang begitu padat, keduanya sudah dapat dipastikan tidak bisa bertemu setiap harinya.
Walaupun sebelumnya Sergio sudah mengatakan kepada Liv bahwa menjalani hubungan dengan pria semacam dirinya akan dipenuhi dengan tantangan, entah mengapa Liv memiliki keyakinan bahwa ia sanggup untuk menjalaninya. Mungkin karena perasaan wanita itu begitu besar terhadap Sergio, sehingga ia rela untuk menunggu pria itu.
"Baiklah, aku akan segera ke sana." ujar Liv.
Liv segera meraih laptop dan telepon genggamnya, lalu melangkah menuju ruang kerja Sergio yang terletak di lantai lima puluh. Selang beberapa waktu kemudian, Liv pun tiba di depan ruang kerja itu. Tampak Richard dan Eric sudah terlebih dahulu tiba di ruangan besar yang didominasi warna coklat itu. Dengan ramah, Brie menyambut kedatangan Liv dan mengantarkan wanita berambut brunette itu masuk ke dalam ruang kerja milik Sergio.
"Permisi, Tuan Beckford." ujar Brie. "Nona Miles sudah tiba."
Liv berjalan masuk ke dalam ruangan itu dan menghampiri ketiga pria itu yang sudah lebih dahulu duduk di meja rapat itu. Tidak sedetik pun kedua mata Sergio melepaskan pandangannya dari Liv. Senyum kecil pria itu pun tampak sedikit mengembang di wajah tampannya ketika melihat Liv berjalan menghampirinya.
Di sisi lain, Liv tampak menghindari adu pandangan dengan Sergio. Wanita itu tidak ingin terlihat kikuk, terutama di hadapan banyak orang. Oleh dari itu, Liv berusaha untuk bersikap normal agar Richard, Eric, dan Brie tidak menyadari hal yang terjadi di antara Liv dan Sergio.
Memang sudah menjadi salah satu kesepakatan yang disetujui bersama oleh Liv dan Sergio, bahwa keduanya akan menyembunyikan hubungan cinta ini, terutama ketika berada di lingkungan kantor. Tidak ada satu pihak pun yang boleh mengetahui mengenai hubungan yang terjadi antara Liv dan Sergio.
Liv pun menjatuhkan tubuhnya tepat di atas kursi yang berada di hadapan Sergio. Wanita itu tidak menatap Sergio sedikit pun dan langsung membuka laptopnya. Rasanya sedikit...aneh ketika harus melakukan pertemuan bisnis bersama dengan seorang kekasih.
Diskusi itu pun segera berlanjut. Liv tampak begitu serius membaca setumpuk dokumen yang diberikan oleh Richard dan sesekali ikut memberikan pendapatnya.
Tiba-tiba saja, Liv terlonjak kaget. Tampaknya ada sesuatu yang tengah menyentuh kakinya hingga membuat tubuhnya bergidik. Dengan perlahan, Liv mengintip ke bawah meja untuk memeriksa benda apa yang sejak tadi terus menerus menyentuh kakinya.
Betapa terkejutnya wanita itu ketika mendapati Sergio lah pelakunya. Sergio dengan sengaja menyentuh kaki Liv dengan kakinya. Bahkan pria itu tidak segan-segan memainkan kaki Liv dengan kakinya! Apa Sergio sudah gila? Bagaimana jika Richard dan Eric melihat kejadian menggelikan ini?
Liv berusaha untuk menghindar dari sentuhan Sergio, dengan berpura-pura untuk memperbaiki posisi duduknya. Namun, wanita itu malah terlihat begitu gelisah.
"Ada apa, Liv?" ujar Richard. "Apa kau baik-baik saja?"
Liv mengarahkan tatapannya ke arah Sergio sambil memberikan sorot mata tajamnya kepada pria itu. Namun, Sergio mengacuhkan Liv. Pria itu malah fokus berdiskusi dengan Eric, tanpa menghiraukan Liv sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly You
RomanceKehidupan seorang Olivia Miles yang dipenuhi dengan drama itu pun berubah drastis ketika wanita itu bertemu dengan Sergio Beckford, seorang milyuner muda yang memiliki kepribadian yang menakjubkan. Pertemuan yang diawali dari sebuah ketidaksengajaa...