"Apa kau baik-baik saja?" ujar Joshua.
Tubuh Liv tampak membeku. Seketika wanita itu tidak lagi merasakan sakit di pergelangan kakinya. Liv tidak menyangka akan bertemu dengan Joshua dalam keadaan seperti ini. Kedua mata Liv dan Joshua pun terlihat beradu. Keduanya tampak saling memadang dan tidak ada satupun dari mereka yang membuka mulutnya.
Lidah Liv terasa begitu kelu. Wanita itu bahkan tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun dari dalam mulutnya. Ini benar-benar nyata, bukan halusinasi belaka. Kini, Joshua benar-benar sedang berada di hadapan Liv. Jika ini adalah sebuah mimpi, maka ini adalah salah satu mimpi terburuk yang pernah Liv alami.
Ini adalah kali pertama Liv dan Joshua berinteraksi lagi, setelah hampir satu tahun keduanya tidak saling bertemu. Dengan susah payah, wanita itu berusaha menghindari mantan suaminya itu, ternyata keduanya kembali dipertemukan lagi hari ini dan momen ini.
Pertemuannya dengan Joshua beberapa pekan lalu dalam sebuah pertemuan bisnis, membuat Liv sampai harus masuk ke ruang gawat darurat. Bahkan wanita itu harus pergi begitu jauh hingga ke Ibiza hanya untuk menenangkan pikirannya. Liv tidak dapat membayangkan apa lagi yang akan terjadi nanti kepadanya, setelah pertemuan yang tak terduga ini.
"Kau masih sama seperti dulu. Selalu merasa kuat padahal kau sedang merasa kesakitan." ujar Joshua.
Joshua menoleh dan menatap ke arah kaki Liv yang dibalut dengan perban. Dulu? Tiba-tiba saja, dada Liv terasa begitu nyeri. Seketika, memori yang pernah terjadi di antara Liv dan Joshua pun terulang kembali di benak wanita itu. Liv masih ingat betul bagaimana mengerikannya kejadian malam itu, kejadian yang hampir saja mmbuat Liv kehilangan nyawanya. Bahkan hingga saat ini memori itu pun masih menghantui Liv.
Tiba-tiba, Joshua berusaha untuk memegang tangan Liv. Namun dengan cepat wanita itu bergerak menjauh agar pria itu tidak bisa menyentuhnya.
"Apa kau tidak ingin kubantu untuk berdiri, Liv?" ujar Joshua.
Liv tidak menjawab pertanyaan Joshua. Wanita itu hanya memandangi wajah mantan suaminya itu dengan lekat. Melihat sosok Joshua yang ada di hadapannya kini benar-benar membuat Liv semakin emosi. Dada wanita itu terasa begitu panas karena termakan oleh emosi dan kemarahan.
Bisa-bisanya, Joshua bersikap normal kepada Liv, setelah apa yang pernah pria itu lakukan kepadanya. Tidak nampak sedikit pun rasa bersalah di wajah Joshua. Pria itu terlihat memperlakukan Liv seakan-akan hubungan keduanya baik-baik saja.
Kedua mata Liv terlihat mulai berkaca-kaca dan wanita itu pun mulai mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Liv tampak berusaha keras untuk menahan seluruh emosinya, apalagi saat ini, wanita itu menyadari jika ia sedang berada di tempat umum.
Dengan mengerahkan seluruh tenaganya, Liv berusaha untuk berdiri tanpa bantuan dari Joshua atau siapa pun. Walaupun sulit sekali rasanya bagi Liv, namun wanita itu tampak memaksakan dirinya hanya berpijak dengan satu kaki.
Tanpa disadari tubuh Liv mulai oleng dan tidak ada benda yang dapat dijadikan pegangan oleh Liv. Wanita itu pun tampak bergerak mundur dan hampir saja tubuhnya terjatuh lagi karena tidak bisa berdiri dengan baik. Tiba-tiba saja, sesuatu memegang dan menahan tubuh Liv sehingga wanita itu dapat berdiri dengan tegak.
Liv pun segera menoleh ke arah belakang. Tampak Sergio sedang berdiri di belakang wanita itu. Salah satu lengan pria itu pun tampak melingkar di tubuh Liv untuk menjaga wanita itu agar tetap seimbang.
"Apa kau baik-baik saja, Nona Miles?" ujar Sergio.
Liv hanya terdiam sambil menatap wajah Sergio. Salah satu tangan wanita itu tampak mencengkram jas yang sedang dikenakan oleh Sergio dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly You
RomanceKehidupan seorang Olivia Miles yang dipenuhi dengan drama itu pun berubah drastis ketika wanita itu bertemu dengan Sergio Beckford, seorang milyuner muda yang memiliki kepribadian yang menakjubkan. Pertemuan yang diawali dari sebuah ketidaksengajaa...