Part 65 - Bring Him Alive

430 67 0
                                    

Liv…’

Liv!’

Samar-samar Liv mendengar seseorang memanggil namanya dari kejauhan. Suara itu terdengar tidak asing di telinganya. Wanita itu pun berusaha untuk membuka kedua matanya, namun rasanya begitu berat dan sulit.

'Liv?'

Suara itu semakin jelas terdengar dan semakin dekat di telinga Liv. Namun, wanita itu belum juga dapat membuka kedua matanya, walaupun sedikit demi sedikit, Liv sudah tersadar dari tidurnya.

Liv mengerahkan seluruh tenaganya untuk bangun, namun terasa sesuatu tengah menimpa tubuhnya. Sesuatu yang Liv sendiri pun tidak tahu apa. Wanita itu tidak dapat melihat apa yang ada di hadapannya. Semuanya tampak kabur dan...buram.

"Liv!"

Suara panggilan itu pun terdengar semakin jelas dan tak lama kemudian, secercah cahaya datang dari kejauhan. Kegelapan itu pun seakan-akan sirna dan segalanya tampak lebih jelas.

'Sergio?' batin Liv.

Tampak seseorang tengah berada tepat di atas Liv, bahkan mungkin sedang menduduki tubuhnya. Pantas saja nafas wanita itu terasa begitu sesak sejak tadi. Perlahan-lahan, pandangannya yang kabur itu pun berubah menjadi semakin jelas dan tiba-tiba tampak sosok Joshua lah yang tengah berada di atas tubuhnya.

"Apa kau merindukanku, Liv?"

“HAH!” teriak Liv. 

Liv pun tampak tersentak dan membuka kedua matanya.Wanita itu terlihat terkejut dan bangkit dari tidurnya. Liv menoleh ke arah sisinya. Tampak Sergio tengah memegang tubuh Liv sambil menahan kekasihnya itu agar tidak bangkit dari atas ranjang. 

“Hei, Liv? Apa kau baik-baik saja?” ujar Sergio.

Liv terlihat begitu kebingungan. Tampaknya wanita itu baru saja mengalami mimpi yang paling buruk yang pernah hadir di dalam tidurnya, sehingga membuatnya merasa begitu kelelahan.

“Astaga, ada apa? Apa yang terjadi?” ujar Liv. 

“Kau berteriak dalam tidurmu.” ujar Sergio. “Apa kau baik-baik saja, Liv?” 

Sergio menatap Liv dengan intens. Wanita itu terlihat begitu gelisah dan tampak peluh bercucuran di wajah kekasihnya itu. Dengan perlahan, Sergio membantu Liv untuk kembali merebahkan tubuhnya yang masih terluka di beberapa bagian. Pria itu pun mengusap kepala Liv dengan lembut lalu menyelimuti tubuh kekasihnya itu lagi.

"Di...Di mana Joshua?" ujar Liv. "Apa dia...ada di sini?"

"Joshua? Tampaknya kau hanya mimpi buruk." ujar Sergio. "Pria itu tidak ada di ruangan ini."

Liv terlihat menghela nafasnya dengan berat. Wanita itu tampak sedikit lega, apalagi setelah mengetahui bahwa sosok Joshua yang dilihatnya tadi hanyalah mimpi buruk belaka.

"Tampaknya begitu." ujar Liv. "Sial! Semuanya terlihat begitu nyata di dalam pandanganku."

Liv tampak memejamkan kedua matanya dan memastikan jika ia memang benar-benar sudah terbangun dari tidur pulasnya. Wanita itu pun mengusap wajah dan kepalanya dengan perlahan.

Tak lama kemudian, pintu kamar tidur itu pun terbuka. Tampak seorang wanita berumur lima puluhan, memakai rok selutut berwarna hitam yang dipadukan dengan kemeja berwarna putih, tengah berdiri di depan pintu. Wanita itu pun tampak mengangguk seraya mengetuk pintu itu kembali dengan perlahan, untuk memberitahukan kedatangannya kepada Sergio.

“Permisi, Tuan Beckford.” ujar Mary. “Jeff telah tiba.”

"Baiklah." ujar Sergio. "Kemarilah sebentar, Mary."

Suddenly YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang