Bab -1-

76K 4.6K 54
                                    

Semua wanita memuja kesempurnaanku
Kecuali dia, hal itu yang membuatku tertarik padanya
-Faisal Khasan-

Jika waktu bisa diulang maka Binar akan mengulang dua kejadian dalam hidupnya yaitu latihan lari pada saat umur sepuluh tahun yang menyebabkan ia lumpuh seumur hidup dan yang kedua pertemuan pertamanya dengan Faisal di ruang tamu.

Saat itu Faisal datang ke rumah bersama ayahnya untuk membicarakan proyek bisnis bersama karena perusahaan ayahnya dan perusahaan Faisal bekerja sama.

Seharusnya hari itu, Binar bisa menahan diri agar tetap berada di taman belakang rumahnya dan tetap melihat bunga serta pepohonan, seharusnya ia juga bisa menahan rasa hausnya sehingga tak perlu menggerakkan kursi rodanya menuju dapur dan harus melewati ayahnya serta Faisal sehingga berpapasan dengan Faisal.

Namun tak ada yang istimewa dari tatapan singkat antara dirinya dan Faisal. Tak ada senyum di bibir Binar saat melihat Faisal, yang ada hanya raut wajah datar dan tatapan dingin. Bahkan Binar tak menyapa Faisal sedikit pun. Binar langsung masuk ke dapur dan mengambil minum lalu kembali ke taman belakang rumahnya.

Sepertinya ada kesalahan di otak Faisal sehingga keesokan harinya, Faisal mengatakan ingin melamarnya sebagai istri ketiga di hadapan kedua orang tuanya. Awalnya orang tuanya menolak, namun Faisal adalah calon menantu potensial yang mampu meyakini orang tuanya dengan perkataan dan janji manisnya, terlebih saat Faisal mengungkit tentang proyek bisnis. Orang tuanya kemudian berubah pikiran dan setuju bahkan tak bicara padanya. Hingga orang tuanya mempertemukannya lagi dengan Faisal untuk perkenalan, namun selama perkenalan itu, ia hanya menggeleng dan mengangguk sebagai jawaban.

Jujur saja ada rasa kecewa dan sedih di hati Binar karena pendapatnya akan pernikahannya sendiri tak dianggap, namun ia sadar bahwa ia sudah cukup menyusahkan orang tuanya dengan kakinya yang lumpuh sehingga waktunya ia balas budi dengan menikahi Faisal.

Hari pernikahan pun tiba, Binar naik ke atas Altar dibantu oleh ayahnya dan duduk di kursi roda selama prosesi pernikahan. Banyak ejekan dan hinaan tertuju pada Binar karena dianggap tak pantas untuk Faisal yang sempurna namun Binar memutuskan menutup telinganya rapat-rapat dan menganggap semua ejekan itu hanya angin lalu.

Setelah berjam-jam prosesi pernikahan pun selesai dan Binar pun pulang bersama Faisal ke rumah pria itu. Tadi sempat ada acara perpisahan dimana keluarganya menangis melepas kepergiannya namun tidak dengan Binar yang hanya diam dengan raut wajah datarnya.

Sekarang Binar dan Faisal sedang berada di mobil mewah BMW dan keheningan menyelimuti keduanya hingga akhirnya Faisal yang lebih dulu bicara sambil menoleh ke arah Binar.

"Sedari tadi kamu belum bicara atau mengatakan apapun, setahu saya kamu hanya lumpuh, bukan bisu."

Binar tetap diam dan tak membalas ucapan Faisal, hal itu membuat Faisal emosi karena merasa diacuhkan.

"Berhenti, Pak Supir!"

Kening Binar mengerut dan menoleh ke arah Faisal dengan tatapan bingung saat mobil berhenti di tengah jalan yang sepi dan sepertinya belum sampai ke rumah Faisal karena tak ada rumah di sekitar jalan ini.

"Ada apa, Tuan?"

Supir bertanya karena bingung juga dengan perintah tuannya. Namun Faisal bukannya menjawab pertanyaan supir malah menatap tajam Binar dan bicara pada Binar.

"Ingat posisimu, Binar. Kau bukan satu-satunya Istriku, aku masih punya tiga istri lainnya dan jauh lebih sempurna darimu. Jadi jangan besar kepala karena aku telah menikahimu, aku tak suka saat ucapanku tak direspon, aku bahkan tak segan-segan main tangan jika bersikap seenaknya."

Benar dugaan Binar jika pernikahan ini akan menjadi ajang penderitaannya. Baru beberapa jam lalu resmi menikah tapi sudah diancam oleh suaminya.

"Maaf."

Hanya itu yang dikatakan Binar namun entah kenapa membuat Faisal menghela nafas lega dan memerintahkan supir untuk melanjutkan perjalanan lagi hingga akhirnya benar-benar sampai di rumah Faisal. Binar tak terkejut melihat rumah lantai tiga yang lebih mewah dari rumahnya, wajar saja karena ia sudah mendengar berapa sukses dan kaya seorang Faisal Khasan.

[][][][][][][][][][][][][][][][][][]

Tangerang, 13 September 2021




Istri TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang