Bab -53-

40.5K 3.9K 154
                                    

"Dulu aku pikir bodoh jika menganggap cinta tak mengenal kata salah atau benar. Namun bersamamu, aku jadi percaya kalimat itu dan melupakan dosa telah mencintaimu."
-Arman Erlangga-

TARGET: 2 K ATAU 2000 VOTE

Aku mau promosi cerita baru, judulnya: Batal Nikah. Yang suka atau tertarik, mampir ya.

Blurb:Tepat di hari pernikahan, calon suami Kinanti tidak datang ke pernikahan lalu menghilang tanpa kabar, bertahun-tahun Kinanti habiskan untuk berpikir tentang kemungkinan kesalahan yang diperbuatnya hingga ditinggal nikah oleh Serkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blurb:
Tepat di hari pernikahan, calon suami Kinanti tidak datang ke pernikahan lalu menghilang tanpa kabar, bertahun-tahun Kinanti habiskan untuk berpikir tentang kemungkinan kesalahan yang diperbuatnya hingga ditinggal nikah oleh Serkan.

Tapi setelah lima tahun berlalu, Kinanti kembali bertemu dengan Serkan, tapi pria itu sudah berubah. Serkan datang dengan anak perempuannya. Sejak saat itu, Kinanti mencoba melupakan Serkan karena ia sadar yang salah bukan dirinya, tapi Serkan.

Namun bagaimana jika Serkan meminta kesempatan kedua pada Kinanti? Apa Kinanti siap menjadi ibu tiri untuk Adhara yang merupakan anak dari perempuan yang merebut Serkan darinya?
..........................

Siang hari yang panas, Binar sedang duduk di depan meja sambil mencatat laporan buku hari ini untuk usaha toko buku dan perpustakaannya. Sedangkan Elis sedang membereskan buku-buku yang berantakan saat pengunjung mencari buku.

"Nona Binar."

"Ya, ada apa, Elis?"

Walaupun dipanggil Elis, Binar masih fokus mencatat tanpa menoleh ke arah Elis. Namun Elis tahu jika majikannya mendengarkan dengan baik apa yang akan ia katakan hingga ia lanjut bicara sambil tetap membenarkan letak buku-buku di rak.

"Kau ingat, Pak Arman?"

"Siapa? Aku lupa."

Helaan nafas kasar keluar dari bibir Elis melihat sikap acuh tak acuh dari bosnya. Sedangkan Binar tampak tak peduli dan tak berusaha mengingat nama tersebut.

"Temannya Tuan Faisal yang pernah membeli buku di sini dan mengajakmu berkenalan. Sekarang kau ingat kan?"

Kali ini Binar langsung menoleh ke arah Elis dan berusaha mengingat nama tersebut hingga terulang ingatan di otaknya beberapa bulan lalu.

"Oh ya, aku sekarang mengingatnya. Kenapa kau bertanya tentang dirinya?"

"Selama kau tidak datang ke toko buku, dia sering ke sini dan menanyakan dirimu. Aku ingin memberitahumu namun Tuan Faisal selalu melarangnya."

"Lalu kenapa kau memberitahu ku sekarang?"

Elis berdecak kesal saat majikannya yang memiliki otak cerdas namun menjadi bodoh soal cinta dan pria. Ia langsung menghentikan pekerjaannya dan menghampiri majikannya agar pembicaraan mereka semakin mudah dimengerti majikannya.

Istri TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang