Bab -58-

39.8K 4.5K 2.4K
                                    

"Sebagai sesama musuh, seharusnya bersatu untuk mengalahkan lawan karena dua kelicikan bersatu menjadi kekuatan yang tak terkalahkan."
-Septhi Primitya-

Baca sampai selesai.

Banyak yang bingung siapa Arman padahal Arman sudah sering muncul di cerita ini, jadi tolong bacanya jangan lompat-lompat.

PROMOSI CERITA LEVRON

PROMOSI CERITA LEVRON

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

......................

Akhirnya Anjani sudah sembuh dan kondisinya membaik, hal itu membuat semua orang senang dan langsung menemui Anjani yang baru bangun tersebut. Pelukan hangat diberikan oleh Septhi, Faisal, Binar, dan Levron secara bergantian.

Anjani pun tampak bahagia saat ia kembali sehat. Namun ia terus menatap ke pintu seakan sedang menunggu seseorang datang padahal anggota keluarga sudah lengkap. Faisal pun bertanya pada putrinya.

"Ada apa, Nak? Kenapa kau terus menatap ke arah pintu?"

"Paman Arman mana, Ayah?"

Pertanyaan yang dilontarkan Anjani membuat kondisi bahagia menjadi kembali tegang. Binar dan Levron menatap waspada ke arah Faisal karena takut dengan reaksi pria itu, sedangkan Septhi tampak tak peduli lagi.

"Kenapa kau bertanya tentang Paman Arman saat semua anggota keluargamu ada di sini?"

"Karena aku ingin mengucap terima kasih kepada Paman Arman yang sudah menolongku dan menjadi Pahlawanku, Ayah."

"Nanti Paman Arman akan datang, tadi dia pergi karena ada urusan. Bagaimana keadaanmu, Nak? Masih terasa lemas dan pusing?"

Faisal berhasil mengendalikan dirinya demi putrinya, sama seperti saat ia membiarkan Septhi ikut masuk ke ruang rawat Anjani padahal ia sudah muak melihat wajah perempuan itu. Ia melakukan ini demi menjaga psikologis putrinya agar tidak melihat pertengkaran orang dewasa, terlebih kondisi putrinya sedang tak baik. Ia juga langsung mengubah topik pembicaraan karena tak suka putrinya menantikan keberadaan Arman. Levron dan Binar pun merasa lega dengan respon baik Faisal.

Istri TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang