21. Sebar Undangan ke pacar

540 31 0
                                    

SELAMAT MEMBACA^^

•••🖤•••

Rundingan kecil antara Raga, Fay dan kedua orang tua Raga sudah selesai. Undangan sudah ditentukan, akan dicetak beberapa untuk contoh. Urusan lain akan segera diurus, Raga menjanjikan semuanya akan siap. Membuktikan dirinya benar-benar serius mengambil langkah seperti ini.

Setelah berganti baju, Raga ikut nimbrung di meja makan. Menarik kursi di samping Sasa dan ikut duduk. Mengusap-usap hidungnya yang gatal, melirik Sasa yang sibuk berbincang dengan Fay yang ada di sampingnya.

"Aku juga kaget kak, jam 10 big hit drop konten. Ih meski aku bukan Army tapi ikut kejang-kejang lihat kontennya," ucap Sasa terdengar sangat antusias dengan hiperbolanya.

"Di situ Jungkook gila banget, masa dia pamer otot-ototnya ihh!" Fay ikut-ikutan membalas dengan antusias.

"Taehyung juga ganteng banget. Mau stan BTS, tapi tuh jadi EXO-L ARMY nggak siap!"

"Ayo nambah random ih. Kakak juga, stan Enhypen!"

Sasa membulatkan mulut dan matanya lebar-lebar, menepuk-nepuk pundak Fay antusias.

"Astaga! Astaga! Di enha tuh Jay peletnya kuat ih!"

Fay ikut semakin antusias. "Iya! Tapi Jake lebih menggoda! Ayo ih nambah fandom."

"Ah, nambah fandom nambah pengeluaran," jawab Sasa dengan lesu, Fay tertawa mendengarnya diikuti pula oleh tawa Sasa.

Raga langsung mengalihkan pandangannya, menyesal telah mendengarkan perbincangan dunia kpopers itu. Selain tidak paham, Raga juga tidak suka di depannya ada cowok lain yang dipuji-puji. Ia sering cemburu saat Sasa selalu memuja oppa-oppa nya itu.

Bu Tania melerai, "makan dulu nanti lanjut ngefangirl nya."

"Marahin, Bun." Raga mulai kompor, ucapannya itu mendapatkan lirikan sinis dari Fay dan Sasa.

"Apa sih suka sewot," cibir Sasa. Raga menggigit kentangnya dengan sengit.

"Gini-gini gue banyak bayarin jajan album lo, jajan pc lo, jajan banyak hal kalau tuh idol lo comeback kata lo," sinis Raga.

Sasa memutar bola matanya malas, "langsung perhitungan."

"Suka gitu kakakmu tuh, ujung-ujungnya perhitungan."

Fay ikut-ikutan yang diangguki setuju oleh Sasa. Raga menghela napas dengan tatapan jengah. Bu Tania geleng-geleng kepala sembari sibuk menyiapkan makanan.

"Gitu-gitu kakakmu sayang kalian loh."

Fay dan Sasa saling tatap, lalu melirik Raga yang dibela, cowok itu tertawa senang. Semakin membuat kedua gadis itu sengit.

Perdebatan itu tidak dilanjutkan lagi, kedatangan Pak Raymond membuat semuanya diam. Makanan sudah banyak dihidangkan, bersiap untuk menyantap makan-makan lezat tersebut. Keheningan terjadi, hanya ada suara dentingan sendok yang bertemu dengan piring.

"Fay makan yang banyak. Biar pulang dari sini gendut," ujar Pak Raymond di sela-sela akhir makannya.

"Nanti dikira Papa aku rakus di sini," balas Fay membuat kekehan kecil.

"Emang rakus," sahut Raga dengan santainya masih menikmati makanan.

"Suka nya kok sewot."

"Jangan di temen, Kak." Fay memberikan jempolnya pada Sasa, menyetujui ucapan adik Raga tersebut.

Hanya ada kekehan kecil, semuanya kembali menikmati makanannya, hingga selesai membuat perut mereka kenyang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tuan Muda: RagatamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang