SELAMAT MEMBACA^^
•••🖤•••
Di tepi balkon kamar, suhu malam yang tidak sehangat biasanya. Duduk di atas lantai yang dingin, melipat kedua kakinya, memeluk lututnya dan menaruh dagunya di atas lututnya. Merasakan dingin malam dan lantai.
Dirinya merenung bersama malam, diterangi dengan rembulan yang cahayanya sayup-sayup. Meredam segala emosinya, beban pikirannya, hatinya yang panas. Semuanya ia jadikan satu dan renungkan. Bertanya banyak hal pada dirinya sendiri.
Bulu mata lentiknya mulai terpejam, jarinya mengetuk-ngetuk pelan di lututnya. "Terlalu muda untuk memulai pernikahan. Gue nggak siap."
Dirinya mulai bermonolog, terus berpikir, bertanya dan menjawabnya sendiri. Bergulat dengan pikirannya, batin nya pula. Terlihat menyedihkan dengan situasinya saat ini.
"Bertahan sama Arnav, gue semakin nggak siap untuk sakit lebih dalam." Suaranya lirih, bulu mata lentik nya mulai terangkat. Matanya memandang lurus dengan kosong, kehilangan arah.
Angin malam meski pelan mampu menerbangkan helaian rambut Fay, membuat bulu kuduknya meremang, dingin. Raut datarnya mulai terganti dengan senyum tipisnya, tipis namun disertai lesung manisnya.
Seakan Fay menemukan titik dari bergulatnya hati dan pikirannya. Kehilangan arah sesaat, tapi kini ia menemukan arahnya kembali. Meyakinkan dirinya atas arah yang ia ambil.
•••🖤•••
Senyum manisnya mengembang lebar, menampilkan lesung pipinya. Kakinya dengan lincah memasuki pusat perbelanjaan, matanya benar-benar berbinar-binar. Melihat banyaknya barang yang tersedia di sana. Store tempatnya anak kpopers, tempat healing untuk Fay.
Fay mendekati store lighstick, melihat-melihatnya. "Army bomb nya lucu anjir. Tapi gue udah punya semua. Masa beli lagi?"
Fay terkekeh pelan, hanya melihat-lihatnya tanpa mengambilnya, karena ia sudah punya. Langkahnya kembali beralih ke store lain, di mana banyak photocard tampan-tampan yang semakin membuat mata Fay membulat.
"Jaehyung ganteng banget! Tapi mau koleksi pc Jungkook," ucapnya sendiri. Tidak ada yang ia ajak mengobrol atau menyahuti nya. Nyatanya ia hanya datang seorang diri.
"Kakak?"
Keasikan Fay melihat-lihat photocard itu teralihkan, menoleh ke kanan. Dahinya mengernyit, melihat gadis yang pernah ia kenali, tersenyum lebar menyapanya. Fay balik tersenyum dengan kekehan kecil, setelah ingat gadis itu.
"Kamu adiknya Raga ya?"
"Hehe iya kak, aku Sasa." Sasa memperkenalkan diri dengan ramah. "Kakak kpopers ya?"
Fay mengangguk antusias, "kamu pasti juga ya? Fandom mana? Aku Army!"
"Aa sama kak! Aku Exo-L!" pekik Sasa histeris dengan senangnya, Fay tertawa renyah.
"Katanya sama, kamu Exo-l kakak Army. Beda jalur ihh," ucap Fay gemas mencubit perut Sasa, kembali tertawa.
"Sama-sama stan cowok ganteng-ganteng, berprestasi, suaranya duhh enak diajak sleepcall semua." Fay dan Sasa kembali tertawa bersama, saling antusias satu sama lain. Membicarakan kegemaran mereka yang sama.
"Jaehyung ganteng, tapi Sehun nggak mau ditinggal," ucap Sasa melihat photocard Jaehyun yang tadi dilihat Fay.
Fay geleng-geleng kepala, mengambil photocard Taehyung. "Tae juga nggak bisa ditinggal, tapi Jimin suka narik-narik jadi oleng."
Sasa tertawa lagi menanggapi, saling paham yang dibicarakan, sefrekuensi.
"Kamu sama siapa ke sini, Sa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda: Ragatama
Teen Fiction"Lo mahal, Fay. Dapetin lo mahal." "Contohnya dengan mahar helikopter dan sejenisnya. Mahal anjir, istrinya tuan muda," lanjut Raga. •••🖤••• "Badan lo nggak nyaman di peluk, Raga. Lepas." "Badan gue nyaman buat dikelonin tapi. Mau?" •••🖤••• Tentan...