SELAMAT MEMBACA
•••🖤•••
Tidak ingin terlalu larut malam, usai dari private party itu Fay mengantar Bella pulang. Sedangkan Amel sudah aman bersama kekasihnya. Perjalanan ke rumah Bella tidak cukup jauh, keduanya sudah sampai di depan rumah minimalis itu dalam 10 menitan.
"Nggak usah mampir, gue nggak menerima tamu," ujar Bella setelah turun dari mobil.
"Makasih lo, malah ngusir gue."
"Iya makasih, sana pulang." Bella benar-benar ingin Fay cepat-cepat pulang, ia takut amukan besar Raga.
"Iya iya. Gue pulang, makasih untuk hari ini."
"Dih, hati-hati lo."
Fay memberikan jempol pada Bella, setelahnya menutup kaca mobil. Fay mencoba menyalakan mobilnya, tapi mesinnya tidak mau nyala. Berkali-kali Fay mencoba, tapi tidak bisa. Akhirnya, Fay keluar mobil. Bella masih berdiri dengan tatapan heran.
"Kenapa lagi?"
"Mobil gue mogok."
Bella menepuk jidatnya, "aduh kenapa mogok sekarang sih."
"Gue nginep rumah lo deh."
"NO!" Dengan keras Bella menolak, ia tidak mau menjadi masalah baru di rumah tangga Fay. "Jangan alasan lo ya!"
"Gue serius, mobil gue nggak nyala. Lo nggak mau nolong gue?"
Bella menggeleng, "bukan gitu. Kalau lo nginep sini, Raga marah. Dia cariin lo dari pagi, lo nggak pulang dari pagi."
Menghela napas berat, masih tidak ada niatan untuk pulang. Di tengah lesu nya itu, tiba-tiba sorot cahaya mobil bersilau. Mobil itu berhenti di depan rumah Bella, seseorang membuka kaca mobilnya.
"Pulang sama gue," katanya dari dalam.
Bella menjentikkan jarinya, "nah! Nggak ada alasan lo nggak pulang, sana sama Arnav!"
Fay heran, "kok lo di sini, Ar?"
"Gue pastiin lo pulang dengan selamat. Ayo!"
"Nggak mau, nanti Raga salah paham."
Bella yang tadinya antusias terdiam, "iya juga ya."
"Aman, dia nggak akan tau."
Setelah beberapa perbincangan, Fay akhirnya mau diantar Arnav. Arnav sama sekali tidak modus, yang terpenting Fay pulang sekarang.
•••🖤•••
Sejak Raga membuka mata hingga Raga ketiduran, tanda-tanda Fay pulang belum ada. Sudah semua orang Raga tanyain keberadaan gadis itu, tidak ada jawaban. Sudah ia cari ke tempat-tempat gadis itu biasa pergi, juga tidak ada. Sampai akhirnya ia membiarkan saja gadis itu pulang sendiri. Menunggu di rumah hingga beberapa kali ketiduran, dan sekarang ia juga baru bangun tidur tapi Fay masih belum pulang.
Raga menatap sekeliling, ia sudah menyiapkan sesuatu untuk menyambut gadis itu. Berniat memperbaiki semuanya, tapi yang ditunggu tidak kunjung datang. Entah, kemana perginya dan kapan kembali.
"Sial! Lo pulang nggak gue kasih ampun, Fay."
Raut wajahnya penuh kekesalan, tapi ia lebih khawatir. Merasa bersalah, karena perdebatan itu membuat ia uring-uringan sendiri.
Menyeduh kopinya, menunggu di teras dengan malam yang dingin. Pakaian sudah hangat, tapi hawa dingin tetap saja menembus tubuhnya. Raga berdiri, berpikir untuk menunggu di dalam saja. Baru ia hendak duduk di sofa, sebuah suara menyita perhatian nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/281360360-288-k15121.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda: Ragatama
Teen Fiction"Lo mahal, Fay. Dapetin lo mahal." "Contohnya dengan mahar helikopter dan sejenisnya. Mahal anjir, istrinya tuan muda," lanjut Raga. •••🖤••• Tentang Tuan muda yang bernama Ragatama, yang kabur saat ditunjuk menjadi CEO oleh ayahnya. Pergi dari ayah...