SELAMAT MEMBACA^^
•••🖤•••
Kelopak matanya terbuka lebar-lebar, bola mata hitamnya menatap dengan tajam. Kerutan di dahinya semakin terlihat jelas, mulutnya ternganga dengan heran. Rautnya benar-benar menunjukkan ekspresi terkejut. Berkali-kali bola matanya bergerak naik-turun, menatap undangan di tangannya dan Fay bergantian.
Bella menepuk jidatnya dengan helaan napas lemah. "Bisa-bisanya lo sebar undangan menyandingkan nama lo sama Raga? Kok bisa?"
Tak habis pikir dengan apa yang Fay lakukan, terkejut karena Fay tiba-tiba sebar undangan nikah, semakin terkejut ketika undangan itu tertera nama Fay juga Raga. Raga, cowok baru di kehidupan Fay.
"Lo nikah sama orang yang baru lo kenal beberapa bulan? Sedangkan lo putusin pacar lo yang udah bareng selama 5 tahun?" Bella semakin memperjelas keheranannya.
Fay tersenyum miring, "Dibandingkan gue nikah sama orang asing. Lima tahun serasa asing."
"Bagus anjir nikahnya sama Raga, gue restuin kok," balas Amel memalingkan fokusnya dari buku ke Bella dan Fay. Bella berdesis menanggapi Amel.
"Ini bukan masalah lo ngeship Fay sama Raga, atau Fay sama Arnav. Tapi nikah itu hal serius loh," ucap Bella dengan nadanya yang serius.
"Lo aja paham ini persoalan serius. Fay pasti lebih paham, dia berani ambil langkah ini pasti banyak hal yang udah dia pikirkan," imbuh Amel sekarang berubah serius.
Amel menepuk pundak Bella, mengelus-elus punggung Bella yang terlihat masih terkejut. Memberikan senyumnya, "otak sama perasannya pasti udah dia sinkronkan."
Bella menarik napas dalam-dalam, meredam rasa terkejutnya. Melirik Fay yang sedari tadi hanya tersenyum menyaksikan Bella dan Amel. "Udah gitu nggak sharing-sharing ke kita dulu lagi."
Fay mulai terkekeh kecil melihat kekesalan Bella. "Iya maaf. Tapi percaya sama gue, keputusan gue yang terbaik. Doa in aja."
"Tuh restuin," sahut Amel sembari menunjuk Fay. Bella mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Hubungan percintaan bestie nggak akan lancar tanpa restu bestie nya, iya udah gue restuin," jawab Bella pada akhirnya, meski dengan nada sedikit kesal.
Fay dan Amel menarik sudut bibirnya, menampilkan senyumnya untuk respon Bella. "Nanti kita prasmanan, yang penting dukung aja acaranya."
Bella memutar bola matanya malas menanggapi Amel, menatap Fay dengan sinisnya. "Inget ya nggak boleh salah pilih, nanti Raga gue tampar nih."
Fay tertawa dibuatnya, "kurang anjir nampar doang."
"Lo berharap apa? Bella kan nggak ada mental, nyali, otot. Omong doang," sahut Amel sembari mencomot keripik singkong. Sebelum Bella menghajarnya, Amel langsung menghindar.
"Gue aduin Sandi loh." Bella tertawa meremehkan.
"Cupu, tukang ngadu."
"Halah iri aja lo, cari cowok sana. Nggak laku ya?" ejek Amel dengan candaan.
Bella mengibaskan rambutnya dengan sinis, "so sorry, bukan nggak laku. Tapi terlalu sulit untuk dimiliki."
"Preett!"
Balas Amel semakin meremehkan, Bella berdecak lalu menjambak rambut Amel. Fay hanya mendapatkan bagian tertawa saja melihat kelakuan kedua sahabatnya itu. Menyeruput es nya dengan senyum senang, kedua gadis di depannya ini selalu mendukung keputusannya. Asal, itu terbaik untuknya.
•••🖤•••
Acara pernikahan itu benar-benar semakin diseriuskan, acara yang benar-benar terlihat dadakan dan mengejutkan banyak orang. Fay sendiri masih terus bertanya pada dirinya sendiri, berkali-kali meyakinkan dirinya atas keputusannya sendiri. Sebenarnya bisa saja ia meninggalkan Arnav tanpa menikah dengan Raga, tapi Fay mengambil keputusan lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/281360360-288-k15121.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda: Ragatama
Teen Fiction"Lo mahal, Fay. Dapetin lo mahal." "Contohnya dengan mahar helikopter dan sejenisnya. Mahal anjir, istrinya tuan muda," lanjut Raga. •••🖤••• Tentang Tuan muda yang bernama Ragatama, yang kabur saat ditunjuk menjadi CEO oleh ayahnya. Pergi dari ayah...