35. Dirinya yang Mahal

529 33 8
                                    

HAPPY READING

•••🖤•••

"Sasa udah berangkat sekolah?" tanya Raga pada Fay, yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Udah, sama supir," jawabnya. Fay ikut bersiap-siap seperti Raga yang sedang memakai dasi.

"Awas dulu," ucap Fay menggeser tubuh Raga yang menghalanginya, duduk di depan meja riasnya, dengan Raga yang berdiri di belakangnya.

Raga selesai memakai dasi, "lo make up tetap nggak cantik."

"Gue mau skincare an, ini namanya merawat wajah."

"Sama aja, nggak cantik."

Fay menarik napas dalam-dalam, baru juga tadi pagi terasa damai dan tentram, sekarang sudah mulai menyebalkan. Tidak peduli dengan Raga, Fay mulai memoleskan sunscreen, moisturizer, toner, serum dan segala macamnya. Tak lupa, mencatok rambutnya.

"Berangkat bareng gue aja, irit." Ajak Raga yang sedang menyemprot parfum. Fay melirik dari cermin, hanya mengangguk.

Fay segera menyelesaikan persiapannya untuk ke kampus, wajahnya tidak butuh banyak polesan make up, ia tidak suka make up menor ke kampus. Meraih totebag nya, memasukkan dompet, hp, charger, powerbank, tablet, notebook, beberapa alat make up, dan barang lainnya.

Raga mengamati dengan jengah. "Ke kampus aja ribet, bawa badan doang cukup."

"Ini namanya anak ambis," balas Fay menggendong totebag nya.

Raga sudah siap, berdiri dari duduknya mengambil kunci mobil. Keduanya berjalan keluar kamar, tapi tiba-tiba Fay menginjak kaki Raga, membuat cowok itu seketika berhenti dan meringis.

"Yallah, apa lagi?" geram Raga.

Fay nyengir, "gue kasih makan anak dulu. Bentar."

Detik setelahnya, Fay berlari menuju kandang kucingnya. Memberikan makanan untuk anabul-anabul itu. Lagi-lagi Raga menunggu dengan jengah, sabar hingga Fay menyelesaikan urusannya.

"Udah beres, ayo!"

Tak lama, Fay kembali dengan senyum sumringah. Raga langsung berjalan duluan, diikuti oleh Fay. Tapi, langkahnya kembali terhenti di depan pintu. Seorang kurir datang membawa sebuah paket.

"Pagi kak, benar ini rumahnya Tuan Muda Ragatama?" tanya si Kurir.

Raga mengangguk, "iya paketnya siapa ya ini?"

"Atas nama Ragatama kak. COD totalnya delapan ratus lima puluh ribu."

Merasa tidak memesan apa-apa, mata Raga langsung melirik Fay yang bersembunyi di belakangnya. Fay tersenyum canggung, mengambil paket itu dari si kurir.

"Iya ini paket skincare gue."

Raga menghela napas sembari memijat pelipisnya. Segera mengeluarkan dompetnya, memberikan uang ratusan ribu berjumlah sembilan. Seperti biasa, selalu ada kembalian untuk orang lain.

"Sisanya simpan aja mas," ucap Raga memasukkan dompetnya kembali di saku.

"Wah! Makasih kak." Tersenyum ramah, sebelum kurir itu pergi.

Mata Raga menatap lurus Fay, melipat kedua tangannya. "Boros terus."

"Segitu doang."

"Semahal apapun skincare lo, itu nggak mengubah lo cantik."

Fay memukul kepala Raga, meski harus berjinjit. "Gue cantik, Ga! Ngaku dong, gengsi banget nerima fakta kecantikan gue."

Raga berdecak, tidak mau terlambat ia segera menarik tangan Fay menuju mobil. Menghentikan perdebatan itu, membuka kan pintu dan menyuruh Fay masuk. Bergegas diri nya juga masuk ke dalam.

Tuan Muda: RagatamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang