HAPPY READING AGAIN ALL💗💐
•••
Beberapa hari sudah terlewati dengan baik, masa-masa sulit yang menerpa rumah tangga Fay dan Raga pun sudah usai. Keduanya berhasil melewati dengan baik. Mempertahankan rumah tangga mereka yang baru seumur jagung. Menyadari bahkan itu baru awal saja, kedepannya pasti akan lebih banyak lagi masa yang jauh lebih sulit untuk keduanya. Namun, dari perjalanan sulit kemarin, dapat dijadikan pembelajaran untuk kedepannya.Setelah menyelesaikan segala urusan tentang masalah kemarin. Sekarang Raga dan Fay tengah menjalani hari-hari yang terasa lebih santai. Menikmati banyak waktu berdua, entah itu dirumah ataupun luar rumah. Seperti sekarang, sepulang dari kuliah mereka bersantai bersama. Bercengkrama dengan ria.
"Gue bilang kan fokus aja salah satu," kata Fay. "Kuliah atau kantor."
"Gue bisa handle keduanya."
"Iya, terus ngeluh setiap saatnya."
"Loh? Ya nggak apa dong! Kalau gue capek, kan ada lo."
Raga menaikkan satu alisnya dengan jahil, tapi Fay malah bergidik. "Dih? Lo pikir gue salting begitu?"
"Nggak asik emang lo!" kesalnya lalu memalingkan wajahnya. "Mending sana deh lo ngebucin idol lo. Gue mau nge game."
"Halah, aslinya cuma mau ngegame!"
"Kok sewot?" tolehnya. "Ya gue capek, ngegame dong! Lo nggak mau ngobatin capeknya."
"Kan, belagak! Raga, modus!"
Fay mengerucutkan bibirnya kesal, lalu menurunkan kakinya dari sofa dan memakai sandalnya. Raga yang gemas pun tak tahan untuk menepuk-nepuk pelan pucuk kepala Fay.
"Dah sana. Jangan minta album lagi tapi," katanya.
"Bisa beli sendiri."
"Pakai duit gue juga kali."
"Perhitungan lagi!"
Raga terkekeh, "iya nanti totolannya. Bayar ya. Tapi gue nggak butuh duit lo."
"Mending gue banyak utang sama lo. Dibandingkan harus bayar, pasti aneh-aneh."
"Kok negatif banget pikirannya?"
"Bener kan tapi?"
"Iya lagi," jawabnya lalu tertawa kecil melihat wajah kesal Fay. "Dah sana, sebentar doang gue ngegame."
"Ngusir banget?"
"Enggak." Raga menggeleng pelan. "Gue takut lo bosen disini, gue pasti fokus banget ke game. Gue nggak mau cuekin lo."
"Lebay!"
"Belakangan lo sensi banget sih?" tanyanya dengan alis terangkat satu, heran. "Hamil, mba?"
"RAGA!" pekiknya semakin kesal. "Jangan gitu ih!"
"Kalau hamil pun, nggak apa. Kan ada gue."
Fay bergumam pelan sembari mengigit bibirnya, lalu menghela napas. "Jangan bahas itu sekarang ah. Gue mau masak aja."
"Nggak jadi ngefangirl?"
"Ngefangirl bentaran, terus masak."
Raga manggut-manggut sembari merapikan rambut Fay. Ia tersenyum tipis, tahu bagaimana Fay menghindari topiknya tadi. Ia tidak masalah, ia berusaha membuat Fay senyaman mungkin.
"Sana, jaga hati gue loh! Awas aja nanti 'yoongi marry me yoongi marry me' terus."
Fay menjulurkan lidahnya, "biar aja! BTS yang dapetin hati gue!"
"Gapapa sih. Yang penting gue yang dapetin tubuh lo."
"RAGA!!"
•••💗•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda: Ragatama
Teen Fiction"Lo mahal, Fay. Dapetin lo mahal." "Contohnya dengan mahar helikopter dan sejenisnya. Mahal anjir, istrinya tuan muda," lanjut Raga. •••🖤••• "Badan lo nggak nyaman di peluk, Raga. Lepas." "Badan gue nyaman buat dikelonin tapi. Mau?" •••🖤••• Tentan...