HAPPY READING
•••🖤•••
Di jadwalkan keberangkatan Raga ke Bali pukul 09.00 WIB, sejak subuh Fay sudah kerepotan untuk siap-siap keperluan Raga. Semalam sudah prepare, tapi sejak pagi Fay memastikan kembali semuanya sudah siap. Memastikan tidak akan ada kendala sedikit pun.
Keduanya sudah selesai siap-siap, perjalanan di dalam mobil yang akan menuju bandara.
"Lo gapapa pulang bawa mobil sendiri?" tanya Raga sambil menyetir.
Sambil memoleskan lipstik, Fay mengangguk. "Jangan terlalu khawatirin gue."
"Gue di Bali nggak lama kok."
"Berapa hari?"
"Urusan kantor cuma enam hari, tapi gue genepin jadi seminggu."
Mata Fay memicing dengan bibir cemberut, Raga nyengir saja mengatakan itu. "Nggak lama kok hari nya diyambah."
Melihat Fay buang muka, membuat Raga melebarkan senyumnya. Menepuk-nepuk kepala Fay, dengan pandangannya masih fokus ke jalan.
"Iya nanti liburan berdua," bujuk Raga.
Menoleh, "nggak ada yang mau liburan sama lo."
"Berdua sama Vita maksudnya," balas Raga.
Mendengar nama Vita tetap saja menyulut kekesalan Fay, tangan Raga langsung di tepis. Tangan Fay langsung bergerak mencubit perut Raga, cowok itu menggeliat kesakitan.
"Sekarang apa-apa bawa-bawa Vita, suka ya lo?" tuduhnya.
Raga menoleh dengan ringisan sakit, "ampun ampun."
Melipat kedua tangannya di depan dada, dengan sorot mata yang terlihat malas. Tapi Raga malah cengengesan, baginya gemas melihat raut wajah Fay seperti itu. Selalu memancing kekesalan Fay, karena ia suka melihatnya.
Anehnya, ia juga selalu membujuk agar Fay tidak kesal terus-menerus. Seperti sekarang, tangan menepuk-nepuk pelan kepala Fay lagi.
"Jangan cemburu lagi sama Vita atau cewek siapapun itu. Lo lebih berkelas dan menang dari segala sisi, Fay."
Kekesalan di dalam hati Fay seakan mulai meluruh lagi, mudah sekali sepertinya meredam rasa kesal itu. Atau juga, karena hal ini hanyalah sepele. Fay mampu mengendalikannya, di tambah kata-kata manis dari Raga.
Menarik napas dalam-dalam, "gue tahu. Dia nggak sebanding sama gue."
Tawa kecil Raga mendengar kepd an Fay, tapi Raga suka. Senang karena Fay mampu melawan rasa insecure nya, ia juga tetap meyakinkan Fay, bahwa dirinya harus memiliki kepercayaan diri.
•••🖤•••
Beberapa menit perjalanan dari rumah ke Bandara, kini keduanya sudah sampai. Di bandara ada Bu Nadin, Bu Tania, Pak Rangga, Pak Raymond, Sasa serta teman-teman lainnya. Raga sendiri melihat mereka dengan heran, Raga hanya akan ke Bali tapi yang mengantar banyak orang seperti ini.
"Rame banget, acara apa ini?" tanyanya bercanda.
"Nganterin Tuan Muda honeymoon," celetuk Amel.
"Lah, istrinya aja nggak ikut," sahut Kamal.
"Ya emang harus sama istri, kan bisa yang lain."
Aditya ikut-ikutan kompor, yang lainnya seakan kompak cengengesan, Raga melirik Fay yang diam menyimak, segera Raga langsung menyuruh teman-temannya diam.
"Hust! Jangan memancing keributan lagi."
Sandi berdehem, "seru nih prahara rumah tangga, apalagi pas ldr an."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda: Ragatama
Teen Fiction"Lo mahal, Fay. Dapetin lo mahal." "Contohnya dengan mahar helikopter dan sejenisnya. Mahal anjir, istrinya tuan muda," lanjut Raga. •••🖤••• "Badan lo nggak nyaman di peluk, Raga. Lepas." "Badan gue nyaman buat dikelonin tapi. Mau?" •••🖤••• Tentan...