02. Terikat Karena Kucing

1K 46 5
                                    

Y'ALL HAPPY READING AND ENJOY📍

•••🖤•••

"Tuan muda, tunggu!" teriak lelaki berjas itu dari jauh. Raga langsung panik, tanpa pikir panjang langsung menarik tangan Fay dan berlari bersama. Mencegah Fay untuk tidak ke tempat tongkrongan nya. Fay tentu terkejut, bahkan karena tarikan dari Raga membuat kue putu nya jatuh. Berlari dengan Raga tanpa tahu kenapa?

"Heh! Lo ngapain sih? Berhenti!" teriak Fay ingin melepaskan cekalan tangan Raga, tapi tidak bisa. Fay berusaha menghentikan larinya, apalagi ia menggendong kucing itu, tapi Raga terus mengajak nya lari. Fay berlari dengan susah payah mengikuti langkah Raga yang cepat.

Raga terus berlari, menengok ke belakang sejenak. Orang itu tidak terlihat lagi, menarik Fay untuk bersembunyi di balik mobil orang. Duduk untuk mengatur napas. Fay memukul Raga dengan kesal.

"Argh, apaan banget sih hah? Kue putu gue sampai jatuh. Kucing ini juga stres diajak lari gitu," omel Fay memeluk kucing itu dan mengelus-elus nya dengan lembut. Fay juga mengatur napasnya, beberapa jam yang lalu ia merasa segar, tapi sekarang tubuhnya berkeringat.

Raga tertawa kecil, ikut mengusap-usap kucingnya yang ketakutan. Melepaskan jas nya, sekarang kemeja putihnya benar-benar basah dengan keringat, rambutnya juga. Lihatlah, bahkan dada bidang Raga terlihat karena kemejanya berkeringat. Fay mencoba tidak melihatnya, menjaga mata.

"Ih untung sunscreen gue mahal, panas gini," lanjut Fay masih mengomel, mengalihkan perhatian dari kemeja Raga yang basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ih untung sunscreen gue mahal, panas gini," lanjut Fay masih mengomel, mengalihkan perhatian dari kemeja Raga yang basah. Raga geleng-geleng kepala, menatap cewek di samping nya.

"Lo jelek, lo cantik, juga sama aja," cibir Raga membuat Fay memukul lengannya.

"Ganteng lo juga nggak seberapa sama Seokjin," sahut Fay. Raga tidak menanggapi nya lagi, mengganti topik pembicaraan. 

"Jangan ke tongkrongan dulu, nanti dia tahu tempat gue nongkrong," ucap Raga mulai berhenti mengatur napasnya, menyugar rambutnya ke belakang, menghela napas karena panas.

"Dia siapa?" tanya Fay tidak paham. Raga menyenderkan kepalanya di mobil tersebut, tampak sekali kelelahan sedari tadi terus berlari.

"Bodyguard gue," jawab Raga apa adanya. Fay menatapnya dengan sinis, seakan menganggap Raga musuhnya. Terkekeh meremehkan.

"Gayaan pakai bodyguard," cibir Fay mendapatkan tatapan tidak suka dari Raga.

"Gue ini aset mahal, harus di jaga," sombong Raga semakin membuat Fay sinis dengannya. Raga geleng-geleng kepala melihat sinis nya gadis itu, menunjuk gadis itu dengan jari telunjuknya. Memberi peringatan.

"Lo melakukan pelanggaran tanpa sadar, masuk ke tongkrongan gue. Tahu nggak itu tempat rahasia?" tanya Raga pada Fay, bukan nya takut Fay malah selalu sinis.

Tuan Muda: RagatamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang