Happy reading
Sana sedang membersihkan meja di sebuah Cafe moon . Pagi ini memang jadwal kerjanya sebelum berangkat ia membereskan pekerjaan rumah terlebih dahulu, seperti mencuci baju, mencuci piring kotor, mengepel, menyiram tanaman serta menyiapkan sarapan untuk keluarganya.
"Sana kau kenapa? Hari ini kau nampak muram, apa ada masalah?" Tanya mina temannya.
Sana menghela nafas kasar dan membanting lap ditangannya. "Menurutmu aku ini bagaimana?"
Pertanyaan itu membuat mina mengernyitkan dahi nya bingung. "Bagaimana apanya?"
"Sikapku? Penampilanku? Apa aku cocok menjadi istri seorang bos?"
"Eum... sikapmu baik, kau ramah tapi sedikit men-menyebalkan." mina mempelankan suara di kata 'menyebalkan'.
"Dan penampilanmu menjadi istri seorang bos seperti tidak cocok," ucapnya canggung. "karena biasanya orang seperti itu akan memiliki gadis yang sexy dan pandai merias diri."
"Sementara kau-" mina melirik dari atas sampai bawah. "Kau tak mengunggah selera, sana... Ups..." mina langsung menutup mulutnya.
"Apa menurutmu aku ini tidak sexy?!"
"S-sexy. Tapi tepos." mina melirik ke dada Sana
Spontan Sana menutup dada miliknya. "Kau benar benar!!" Ia pun pergi meninggalkan mina yang berteriak memanggil dirinya.
"Sebenarnya ada apa, aku kan hanya bicara jujur," gumam mina
Sana menelungkupkan wajahnya di meja lain ia menghela nafas berkali kali. "Aku harus membuat kesan buruk untuk si D-da... Da siapa ya tadi namanya." Sana mendongkak kembali mengingat nama si Tuan yang akan bertemu dengannya.
Ia mendesis. "Duh siapa sih... Da...dayu... eh bukan deh... ah tau ah..." Ia kembali menelungkupkan wajahnya frustasi.
"Apa aku membayar kalian untuk bermalas malasan seperti ini?!!" Teriak seorang Pria.
Mendengar itu Sana spontan berdiri dan menundukan kepalanya. "Maaf pak."
Mina pun tak kalah tegang ia berlari ke arah Sana dan berdiri disampingnya.
"Antarkan pesanan untuk perusahaan Damon."
"Damon?" Ucapnya bersamaan.
Lalu pria pemilik cafe itu pun pergi dari pandangan Sana dan mina
"Kau saja yang antar, min. Aku sedang badmood."
"Hari ini jadwalmu, Sana sayang."
Sana mengerucutkan bibirnya yang disambutan senyum kemenangan dari mina
Sana pun mengantar pesanannya dengan motor. Diperjalanan dia tak henti hentinya memikirkan pernikahannya dengan bos Ayahnya. Di sepanjang jalan ia terus membatin.
"Apa yang harus aku lakukan supaya pernikahan ini gagal," batin sana
"Aku harus memberikan kesan yang buruk agar dia membenciku."
"Arghh... Tapi bagaimana caranya..."
Tiba tiba matanya membinar ketika otaknya mendapatkan ide.
Tiiiittttt...
"Ehh...ehh... Hei ... supir sialan!!" Teriak Sana yang tiba tiba sebuah mobil mewah hendak menyerempet motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Ruthless Mafia
Romance⚠ PASTIKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, AGAR AKU SEMANGAT BUAT CERITA!! ⚠ [SAIDA] Seorang gadis yang harus menikah untuk mengganti hukuman ayahnya dengan menikahi seorang mafia kejam #1 romantis [160522] #5 2yeon [160522] #1 saida [240622] #1 Minat...