16

2.4K 206 12
                                    

Happy reading





























"Untuk apa kalian datang kesini?" tanya dahyun menatap bergantian jeongyeon dan sinb

Sana duduk disamping dahyun, disebelahnya ada mina yang tak henti terpesona menatap ke empat pria tampan di depannya, sesekali sana menyikut mina kala gadis itu tersenyum seraya tak mengedipkan mata memandang semua pria di dekatnya.

Mina sempat tak percaya jika pria di depannya itu suami sahabatnya tapi setelah dahyun memberikan kartu namanya barulah mina percaya. Percaya kalau suami sahabatnya itu memang benar benar menyebalkan.

"Maaf bos, loli sepertinya merindukanmu. Semenjak kau keluar dari mansion dia terus bersuara."

Dahyun beralih menatap jeongyeon . "Dan kau kenapa tidak menghentikan si gila ini jeong?!" Dahyun mendelik ke arah sinb.

"Kau malah ikut datang ke cafe ini!" lanjutnya.

"Aku tidak bisa menghentikan orang gila, karena aku bukan pawangnya!" jawab jeongyeon enteng.

Dahyun berdecak kesal lalu menatap loli dengan tatapan tajam dan menusuk. Tapi sebaliknya, loli malah menatap dahyun dengan mata berbinar.

"Sepertinya dia menyukaimu bos," ucap sinb

Sinb mengalihkan pandangannya ke arah sana, gadis itu sedang memperhatikan loli dengan sesekali tersenyum.

"Hei kau mau menggendongnya?"

"Aku?" sana menunjuk dirinya sendiri. "Bolehkah?"

"Tentu saja."

Sinb hendak memberikan loli kepada sana tapi dahyun segera menahannya.

"Jangan, itu kotor. Kita tidak tahu ada bakteri apa yang menempel di tubuh babi sialan ini!"

"Dia sudah mandi bos. Aku sudah memandikannya sebelum datang kesini. Bahkan aku sampai memakaikan loli bedak agar harum."

Ucapan sinb bukan hanya omong kosong belaka, bagian wajah loli memang terlihat lebih putih.

"Dasar gila!" umpat dahyun pelan.

"Bukan kah dia perempuan, kau tidak berniat membelikannya make up, siapa tahu kelak akan menjadi MUA." kalimat yang di ucapkan sekretaris son terkesan meledek tapi sinb malah tersenyum. Ah, Sekretaris son segera memalingkan wajahnya ke arah lain bisa gila dia melihat sikap sinb

"Kau benar juga."

"Aku tidak tau kenapa harus terjebak di hidup si bodoh ini," timpal jeongyeon mendelik ke arah sinb

Pasalnya jeongyeon lebih banyak menghabiskan waktu bersama sinb karena tinggal di apart yang sama.

Sinb hanya memutar bola matanya malas.

"sana kau masih mau menggendongnya?"

"Tentu saja."

Sementara dahyun pasrah, ia sudah melarangnya tapi sinb bersikeras menawari istrinya itu.

Sana menggendong loli di pangkuannya. Ia tersenyum seraya mengelus lembut tubuh babi bahenol itu. Mina pun ikut mengelusnya.

"Lucunya..."

"Siapa namamu?" tanya sana

"loli bahenol mommy," Jawab sinb seraya mengubah suaranya seperti anak kecil.

Sana tertawa kecil, dahyun semakin geram, Sekretaris son menghela nafas, sementara jeongyeon menggelengkan kepala.

"Namamu lucu sekali."

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang