44

2.2K 169 9
                                    

Happy reading





















Ini sudah malam hari, dahyun sedang berkutat dengan laptop di ruang kerja nya selama tiga jam.

Benar kata Pak lee, dahyun harus memberikan waktu untuk sana tenang. Dan akhirnya pria itu memilih mengasingkan diri di ruang kerja nya.

Sana berjalan mengendap-ngendap untuk mengintip suaminya. Gadis itu mengintip suaminya di depan pintu yang setengah terbuka.

Dia masih kerja, aku masuk atau biarkan saja ya.

Setelah berfikir beberapa menit akhirnya sana memilih pergi dari ruang kerja suaminya tapi.

"Kenapa mengintip, masuk saja sayang." teriak dahyun dari dalam ruangan

Sana menghela nafas, kenapa suaminya bisa tau. Sana pun akhirnya berbalik dan masuk ke ruang kerja dahyun

Pria itu sudah menyambut istrinya dengan melentangkan tangan nya minta di peluk.

Sana menghampiri dahyun dan memeluknya. Dahyun langsung menarik kaki sana untuk duduk di pangkuan nya.

Gadis itu duduk di pangkuan suaminya dengan menghadap ke depan. Mereka saling bertatapan sampai akhirnya sana berbicara.

"Maaf," lirihnya.

"Kenapa minta maaf?" tanya dahyun

"A-aku ... aku menendang itu mu tadi."

Dahyun tersenyum. "Itu mu apa sayang? Apa yang kau tendang hm?"

"Itu mu ... eumm ... yang bawah," jawab sana mengigit bibir bawahnya malu.

"Apa sayang, aku tidak mengerti yang bawah apa?" tanya dahyun seraya mengelus wajah sana dan menahan senyumnya. Dahyun sedang menggoda istrinya.

"Yang bawah apa hm?" tanya nya lagi.

"Olaf," celetuk Sana dengan polos nya membuat dahyun tertawa.

Sana memukul dada dahyun seraya cemberut. "Ih kenapa kau tertawa, aku tidak mungkin menyebutkan nama aslinya kan."

"Jadi kau menamainya olaf?" ucap dahyun terkekeh pelan.

"Aku tidak tau harus menyebutnya apa," ucap sana pelan tapi masih terdengar di telinga dahyun

"Olaf hampir saja mati sayang, ah itu sakit sekali."

"Benarkah?" tanya sana terkejut dengan pernyataan suaminya. Apa tendangan nya sekeras itu sampai membuat olaf hampir mati di bawah sana.

Dahyun mengangguk. "Minta maaf dengan olaf sayang."

"Aku sudah minta maaf tadi."

"Kau meminta maaf kepadaku bukan kepada olaf."

"Itu kan sama saja."

"Beda sayang. Begini cara meminta maaf kepada olaf."

Dahyun mengambil tangan sana dan menaruhnya di bagian bawahnya yang sudah menonjol sekarang. Itu pasti karena di duduki sana

Sana seketika menarik tangan nya dengan membulatkan mata kala merasakan sesuatu menonjol di bawah sana.

Dahyun terkekeh. "Bukan kah kau mau meminta maaf dengan olaf sayang?"

"K-kenapa harus seperti itu."

"Memang seperti itu. Kau harus mengelusnya dan meminta maaf langsung dengan olaf."

Sana menghela nafas. "Olaf maafkan aku."

Setelah mengatakan itu sana turun dari pangkuan dahyun dan berlari terbirit-birit keluar dari ruang kerja suaminya. Ah, ia sangat malu karena dahyun menyuruhnya meminta maaf dengan yang di bawah

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang