82

1.6K 145 16
                                    

Happy reading






























Dahyun menuruni anak tangga mencari-cari keberadaan gio, selepas ia mengajak carissa berbicara gio tidak tahu pergi kemana.

Sana pun membuka kamar yang ada di lantai bawah.

"GIO ..." teriak dahyun

"EDIGIO ..." Sana ikut panik.

"Ada apa?" tanya Chaeyoung yang baru keluar dari salah satu kamar.

"Kau melihat gio?" tanya dahyun

"Tidak," sahut Chaeyoung.

Dahyun mengusap wajahnya kasar. Ia terus mondar-mandir mencari putra lelakinya.

"Dol ... Dol ... Dol ..." gio datang membawa senapan di tangan nya.

Membuat semua orang terkejut bukan main, dari mana anak umur empat tahun itu menemukan senapan.

Felix and the geng masuk ke dalam mansion selepas di beritahu gio hilang. Mata mereka membulat sempurna melihat senapan di tangan anak kecil itu.

"gio ..." suara dahyun terdengar rendah.

"Daddy lihat ... aku punya pistol." gio mengacungkan pistol itu dengan bangga nya.

Kemudian dahyun mengingat-ngingat, bagaimana bisa pistol miliknya berada di tangan gio, ah ternyata anak itu mengambil pistol dari dalam kamarnya, dahyun menyimpan nya di nakas, ia ingat itu.

"gio ..." Dahyun perlahan mendekati anaknya dengan mengulurkan tangan meminta pistol itu di berikan kepadanya.

Sana terkejut bukan main, sampai matanya berkaca-kaca. Takut dahyun tidak sengaja menembak seseorang atau lebih parah dirinya sendiri.

"gio ... berikan kepada Daddy, oke." Dahyun masih berjalan perlahan.

Tapi gio mengerutkan dahi nya. "Ini punya gio, Daddy."

Gio segera menyembunyikan pistol itu di belakang tubuhnya.

"gio pistol itu berbahaya," ucap Sana setengah berteriak.

Dahyun menoleh ke arah istrinya. "Kenapa kau bilang itu bahaya sayang, dia akan semakin penasaran," ucap dahyun

"Benalkah Mommy?" gio malah membidikkan pistol itu ke arah wajahnya sendiri.

"Gio ..." teriak semua orang.

Dahyun segera berlari dengan cepat menepis pistol itu dari tangan anaknya sampai pistol nya terlempar jauh.

"gio ... Gio ..." Dahyun memegangi pipi gio dengan wajah merah sangking paniknya, telat satu detik saja ia bisa kehilangan nyawa anaknya.

"Buwhahahahaha."

Semua orang mengerutkan dahi bingung, kenapa anak ini malah tertawa.

"Gio ..." Dahyun memegang kedua pundak kecil gio menatapnya bingung.

"Daddy itu tidak ada pelulu nya, huahahah."

Dahyun semakin bingung dan heran, darimana gio tahu soal peluru.

"Darimana kau tau itu tidak ada pelurunya?" tanya dahyun

"Aku sudah melepas pelurunya," ucap jisub yang tiba-tiba datang bersama moonbyul di belakangnya.

Semua orang menoleh ke arah jisub.

"Kau ..." Dahyun menggertak kan giginya marah, karena menurutnya ini bukan saat yang tepat memberikan gio senjata berbahaya seperti itu.

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang