Happy reading
Acara malam pun dimulai, tidak ada media untuk meliput karena memang dahyun maupun sana tidak mau ada orang yang tahu soal pernikahan mereka. Tamu yang hadir pun hanya sahabat dekat dahyun dan rekan bisnis yang sudah menjalani kerja sama sangat lama.
Dahyun yakin mereka tidak akan membocorkan pernikahan dirinya kepada orang lain, walaupun tidak dipungkiri mereka pun bertanya tanya tentang pernikahan kedua dahyun. Dan dahyun hanya tersenyum sebagai jawaban.
Sementara sana tidak henti hentinya melirik ke arah tamu, mencari orang yang tidak ada disana, sesekali matanya menyipit walaupun tangannya tetap sibuk menyalami beberapa tamu.
"Fokuslah dan tersenyum kepada mereka!!" Bisik Dahyun
"Dimana keluargaku?" Bisik Sana
Dahyun menaikkan satu alisnya. "Keluarga? Memangnya kau punya?"
"Aku sedang tidak ingin bercanda. Dimana mereka? Jangan bilang kau tidak mengundangnya!"
"Tentu saja aku tidak akan mengundang orang yang sudah menyakiti istriku," ucapnya membuat Sana tiba tiba menatap dalam ke arah dahyun
Istrinya? Ah seharusnya kalimat itu keluar dari lelaki yang benar benar mencintainya, bukan lelaki yang menjadikan dirinya pengganti hukuman kesalahan Ayahnya.
Dahyun mengedipkan sebelah matanya dengan tersenyum. "Apa kau senang dengan ucapanku, Nyonya sana." Ia menekan kata 'nyonya Sana' dengan menatap lekat sana, membuat gadis itu salah tingkah lalu memalingkan wajahnya.
"T-Tidak. Aku tidak senang sama sekali. Malah aku jijik mendengarnya." Sana lalu bergidik seakan akan kalimat dahyun benar benar menjijikan. Dahyun hanya tersenyum melihat itu
Setelah pesta selesai, dahyun maupun sana kembali ke kamarnya masing masing. Sana langsung menjatuhkan dirinya diranjang dengan gaun pengantin masih melekat ditubuhnya.
Ia memejamkan mata dan menghela nafas. Hari ini hari pernikahannya tapi keluarganya bahkan tidak hadir dalam pesta, sahabatnya juga tidak ada. Ia seakan akan hidup sebatang kara.
Dua pramusaji masuk ke kamarnya membawa roda berisi makanan diatasnya.
Sana langsung terduduk dan menatap mereka.
"Nona, ini makan malam untuk anda."
Sana sudah tau pasti dahyun yang meminta mereka mengirimkan makanan ke kamarnya, karena di pestanya tadi sana bahkan enggan menyentuh makanan sedikitpun.
Sana mengangguk dengan senyum. "Terimakasih."
Mereka pun membungkukkan badan lalu keluar dari kamar sana
Sana masih enggan menyantap hidangan didepannya. Alhasil ia hanya membawa orange jus ke balkon kamarnya.
Ia meminumnya perlahan sembari menatap langit yang penuh dengan ribuan bintang.
"Langit yang indah," gumamnya pelan.
Ia kembali meminum orange jus nya lalu menghela nafas berat. "Huuffft ...tapi kenapa aku tidak bisa sama indahnya dengan yang diatas sana. Kenapa langit dihidupku malah suram dan menyedihkan." Lanjutnya kembali dengan suara parau karena gadis itu merasa tubuhnya melemah seketika, pandangannya tiba tiba buram sampai ia harus mengerjapkan mata beberapa kali. Dan.
PRANGG
Gelas ditangannya terjatuh bersamaan dengan kepalanya yang terasa berat dan tubuhnya yang lemah. Ia memegang kepala, pandangannya masih terlihat kabur bahkan semakin lama semakin tidak jelas. Tapi ia mencoba menahannya. Dan tiba tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Ruthless Mafia
Romance⚠ PASTIKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, AGAR AKU SEMANGAT BUAT CERITA!! ⚠ [SAIDA] Seorang gadis yang harus menikah untuk mengganti hukuman ayahnya dengan menikahi seorang mafia kejam #1 romantis [160522] #5 2yeon [160522] #1 saida [240622] #1 Minat...