41

3K 197 34
                                    

Happy reading































Very dangerous 🔞
































Di bawah umur silakan skip 🔞

Jika masih ingin membaca dosa di tanggung sendiri ya jangan bagi" ke author hehe


































Yakin masih mau lanjut ni?











































Oke gasken 🔞👌🔫💦
























Dahyun mendengus, istrinya ini selalu banyak alasan. Ia pun menarik tangan Sana dan menciumnya seraya terus melangkah mendorong pelan tubuh Sana ke ranjang.

Sana terduduk di ranjang, pria itu segera melepaskan bajunya tak sabar. Sementara istrinya memalingkan wajah canggung.

"Kemari sayang." Dahyun menidurkan istrinya.

Sana masih memalingkan wajah membuat dahyun menjadi gemas sendiri. Ia menghujani si pipi tembem ini ciuman lembut.

Ciuman nya terus berpindah dari kening ke pipi lalu ke bibir istrinya dan berakhir di telinga Sana

"Sayang, jangan gugup." ucap dahyun dengan suara beratnya sementara Sana masih melindungi dada nya sendiri dengan kedua tangan nya.

Ia kembali menciumi istrinya, kali ini tangan nya merayap memegang setiap inci kulit istrinya.

Dahyun hendak menurunkan gaun Sana dan gadis itu menahan tangan suaminya seraya menggelengkan kepala.

Dahyun tersenyum membelai wajah Sana. "Maaf sayang, tapi kali ini aku akan memaksa jika kau tidak mau."

Dan pria itu akhirnya dengan cepat melepas gaun Sana, tak perduli istrinya ini memberontak. Karena kalau tidak seperti ini kapan dia bisa punya anak.

"A-aku takut." Sana meringkuk memeluk tubuhnya sendiri yang tinggal pakai dalam.

Nafsu pria ini menghiraukan ucapan istrinya sendiri. Tidak perduli istrinya sedang ketakutan, dahyun segera memeluk istrinya, membelai wajah sana

Dahyun mulai menangkup wajah cantik itu dan mulai mengecup pipi gadis itu berulang ulang, ia juga mulai melumat pelan bibir sana. Bibir yang terasa sangat manis, oh dahyun semakin candu dengan bibir ini, ia mulai melumat dan terus melumat sampai tangannya mulai menelisik perut rata gadisnya, membuka kaitan bra dan CD  hingga akhirnya gadisnya terpampang tanpa busana lagi.

Jangan salahkan dahyun, tangannya sudah lebih dulu bergerak cepat membuka celana yang tetanggal gagah di tubuhnya, hingga kedua insan itu terdiam sejenak saling pandang, dengan wajah sana yang sudah bersemu merah.

Dahyun mulai bergerak menindih tubuh sana, kembali mengecap halus leher, dada, perut bahkan hampir seluruh tubuh sana ia beri tanda kepemilikan, dahyun mulai menghentikan aktifitas panasnya, memandang wajah wanitanya dengan tatapan sendu.

"Bolehkah? " tanya dahyun. Tak apalah, untuk memastikan bahwa sana benar benar mengizinkannya.

Sana mengangguk pelan menatap suaminya itu .

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang