45

2.4K 174 33
                                    

Happy reading























Pagi hari sana pergi ke rumah Ayahnya. Ia pernah datang ke rumah joongi setelah sah menjadi istri dahyun. Tapi saat itu joongi tidak ada di rumah karena kerja lembur.

Sana datang di antar woojin karena dahyun harus mengurus beberapa pekerjaan penting di kantor nya dan pria itu akan menyusul sana ke rumah joongi nanti.

"Ayo woo, masuk." Ajak sana

"Aku di sini saja, sana. Aku ingin merokok," sahut woojin seraya mengeluarkan rokok dari saku nya.

"Yasudah, aku masuk dulu." woojin mengangguk dan menunggu sana di dalam mobil.

Ketika masuk, ia melihat kondisi rumah yang sangat berantakan. Meja kotor dengan bekas makanan, beberapa baju berserakan di lantai. Entah itu baju kotor atau bersih.

Piring di wastafel juga belum di cuci. Entah kenapa ini bisa terjadi, padahal yang Sana tau jieun sangat suka kebersihan.

"Kakak ..." Hyunjin baru saja turun dari tangga.

"jin ... ini kenapa?" tanya sana menatap bingung keadaan rumah yang seperti kapal pecah ini.

Hyunjin hanya mengangkat kedua bahu nya.

"Mama kemana? bukan nya Mama suka kebersihan, ya? kenapa kotor seperti ini." Sana mengambil baju-baju yang berserakan di lantai.

"Mama suka bersih tapi tidak suka bersih-bersih," sahut hyunjin yang ikut membantu mengambil baju.

Sana hanya berdecak seraya menggelengkan kepala dan tidak lama kemudian joongi baru aja masuk ke rumah.

Pria paruh baya itu masih tidak tau keberadaan sana yang sedang mencuci piring di dapur.

"Mobil siapa di depan?" tanya joongi kepada hyunjin yang sedang membersihkan meja.

"Supir Kakak mungkin," sahut hyunjin.

"Kakak?" joongi menaikkan satu alisnya. "Kakak siapa yang kau maksud?"

"Kaka ku lah, siapa lagi." hyunjin menunjuk sana yang sedang mencuci piring di dapur dengan ekor mata nya.

Joongi baru tau kalau sekarang hyunjin berani memanggil sana dengan panggilan Kakak. Setahu dirinya anak itu lebih sering diam bahkan ketika ada sana sekalipun.

Joongi menghampiri sana di dapur. "Untuk apa datang ke sini?"

Sana membalik dengan tersenyum. "ayah ..."

Sana hendak mendekat untuk memeluk joongi tapi pria itu segera mendorong tubuh sana

"Aku tidak mau berurusan lagi denganmu. Kau bukan bagian dari keluarga ku lagi."

Sana menggeleng mendengar apa yang di katakan Ayahnya.

"K-kenapa ayah bilang seperti itu ..."

"Sana pergilah, aku tidak mau berurusan lagi dengan dahyun!"

"yah ..."

"Pergi!!"

"Tapi aku datang kesini untuk menjenguk hyunjin dan ayah"

"Untuk apa menjengkuk kami? kami sehat dan bahagia di sini!!"

Joongi menarik tangan sana kasar. "Sekarang pergilah!!"

Sana terus menahan tangan nya. "ayah biarkan aku di sini sebentar. Aku merindukan kalian ..."

"Tidak ada yang merindukanmu di rumah ini!!" bentak joongi

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang