48

2K 173 50
                                    

Happy Reading































Mereka semua melebarkan mata, ada apa dengan sana sampai membuat dahyun menatap ponsel seperti itu.

"Ada apa dengan, Sana?" tanya Chaeyoung yang melihat dahyun masih memandang ponsel nya tanpa berkedip.

Hening.

Karena dahyun tidak menjawab akhirnya Chaeyoung mengambil paksa ponsel dahyun

Setelah membaca isi pesan tersebut, ia pun menggelengkan kepala.

"Ini misi berat, aku tidak ikut campur."

Jeongyeon dan sinb saling melirik satu sama lain. Ada apa dengan kedua teman nya, jarang sekali Chaeyoung bilang ada misi yang berat.

Jeongyeon pun mengambil ponsel itu. Ia menghela nafas.

"Kalau misi yang ini, aku menyerah."

Sinb menaikkan satu alisnya bingung. Karena penasaran ia pun mengambil ponsel dahyun dari jeongyeon

Baby serangga : Honey dimana? apa masih lama?

Baby serangga : Honey, aku titip pembalut yaa ...

Baby serangga : Yang ada sayapnya ya, honey

"Pembalut bersayap? sejak kapan ada pembalut bersayap? dan untuk apa? apa perempuan akan terbang ketika memakai nya?" sinb melempar pertanyaan bertubi-tubi kepada tiga teman nya.

"Jangan tanya aku, bentuknya saja aku tidak tahu," sahut dahyun

"Kau kan suaminya!," pekik sinb

"Dulu momo tidak pernah meminta di belikan pembalut juga?" tanya jeongyeon

"Tidak," sahut dahyun

"Wah ... wah ... berarti hanya sana yang berani menyuruhmu membeli ini," ujar sinb

Dahyun berdecak dengan tangan memijat-mijat keningnya. Bagaimana ini, ia hanya tahu kalau barang itu di pakai untuk perempuan menstruasi, tapi bentuknya dahyun tidak tahu. Dan lagi bersayap? sayapnya seperti apa?.

"sinb kau saja yang membeli barang itu."

"Kenapa aku? dia kan istrimu!"

Chaeyoung menepuk-nepuk pundak dahyun. "Misi kali ini hanya untukmu saja."

Dahyun mendengus sementara ketiga teman nya itu sedang menahan tawa.

"Huhhh ... habis berperang membeli pembalut, siapa lagi kalau bukan Dahyun Leonardo Damon," sindir sinb

"Dan di suruh yang ada sayapnya pula." jeongyeon ikut mengejek

"Sana sepertinya ingin mengajakmu terbang." Chaeyoung ikut bicara.

"Diam kalian!!" kesal dahyun

"Tuan, apa kita pulang sekarang?" tanya woojin yang tiba-tiba menghampiri mereka.

Dahyun mengangguk hendak melangkah pulang tapi sinb menahan nya.

"Tunggu ..."

"Apalagi?" tanya dahyun

"Apa kau yakin kita masih lengkap? maksudku apa formasi kita tetap lima puluh orang? kau meledakan bangunan tua itu bagaimana jika ada salah satu anak buahmu terkurung di sana tadi sialan!!"

Sinb tiba-tiba mengkhawatirkan anak buah yang lain.

Dahyun mengedarkan pandangan nya ke mereka semua. "Sepertinya masih lengkap."

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang