8

2.7K 197 16
                                    

Happy reading






























Dahyun sampai di mansionnya dia segera menggendong tubuh sana masuk ke dalam kamarnya. Setelah memerintahkan Pelayan perempuan untuk mengganti pakaian sana, sedangkan dahyun menghampiri Sekretaris son di ruang keluarga dan duduk di depannya.

"Tuan kau harus pergi ke LA besok, kita harus meeting dengan E'davi grup untuk membahas proyek kerjasamamu dengan mereka."

Dahyun menghela nafas. "Bagaimana dengan sana?. Apa aku harus meninggalkannya disini?"

Son menaikkan satu alisnya bingung, pekerjaan adalah nomor satu untuk dahyun dan buktinya ia rela menikah dengan irene hanya karena bisnis.

"Ada Pak Lee yang menjaga nona sana disini tuan."

"Kita hanya satu hari disana. Aku pikir kau bisa menahan rindumu dengan nona sana hanya sehari," goda son menahan senyum.

Dahyun mendelik. "Apa maksudmu. Aku tidak akan pernah merindukan dia. Aku hanya tidak mau gadis itu kabur dari mansion ini!"

Son hanya mengangguk ngangguk dengan senyum tipis diwajahnya. Ah Tuannya ini sangat gengsi.

"Berhentilah tersenyum!! Nyawamu tinggal empat!!"

Son langsung membulat tidak percaya. "T-tuan..."

Nihil, Dahyun sudah beranjak dari duduknya dan pergi kembali ke kamarnya.

"Apa sudah selesai?" Tanyanya kepada dua pelayan yang sudah berdiri di depan pintu kamar dahyun

Mereka mengangguk dan dahyun segera masuk tapi baru saja para pelayan hendak meninggalkan kamar. Dahyun berteriak.

"Hei kalian!! Diam disitu!!"

Para pelayan langsung terhenti dan membalik dengan menunduk, ah teriakan itu selalu menakutkan untuk para pelayan di mansion.

"Apa maksudmu? Kenapa kau menggantinya dengan lingerie kekurangan bahan seperti itu!!'

"M-maaf tuan, tapi tidak ada piyama di lemari."

Dahyun terkejut dia segera masuk untuk mengecek lemari.

Dan benar.

Semua pakaian disana hanya lingerie nakal dengan berbagai macam warna.

Dahyun menutup lemari dengan kasar ia hendak pergi untuk mencari si pelaku yang menyimpan semua lingerie di kamarnya.

Tapi baru saja hendak melangkah, son si penyimpan lingerie sudah berdiri di ambang pintu memasukan kedua tangan ke saku dan tersenyum tipis menatap dahyun yang sedang diselimuti kekesalan.

"K-kau... Berani sekali kau Son!!"

Son mengangkat kedua jarinya tanda piece. "Sorry tuan."

Tapi itu terdengar sedang mengejek di telinga dahyun

"Keluarkan semua lingerie ini!!"

"Kenapa tuan? Apa anda tidak berniat untuk membuat dahyun junior atau sana junior?" Goda son

Dahyun terdiam. Anak? Ah tidak pernah terpikir di hidupnya akan memiliki anak. Lagi pula dia juga tidak suka anak anak.

Mendengar tidak ada reaksi dari dahyun, son segera mengeluarkan lengerie itu tapi tiba tiba dahyun menahannya.

"Keluarlah. Tak usah kau keluarkan biarkan saja."

Son menarik sudut bibirnya. "Dasar gengsi!!" batinnya

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang