14

2.5K 201 8
                                    

Happy reading































Dahyun melupakan satu poin penting di surat itu. Karena ia terlalu marah dengan felix yang berani mengajak istrinya makan ice cream ia sampai tidak sadar kesalahan felix untuk meminta maaf.

Dia duduk di ranjang dan masih tanpa busana. Sana pun datang menghampiri dengan menunduk.

"Sana-"

"Aku mau bernegosiasi," potong sana cepat.

"Apa maksudmu?"

"A-aku mau... Bernegosiasi denganmu s-soal... Hmmm... Itu..."

"Apaa?!!"

"K-kau tidak boleh menyentuhku sebelum aku mencintaimu..." terang sana membuat mata dahyun melebar.

"Apa maksudmu?!! Tidak aku tidak setuju!!"

"Antara suami dan istri harus adil!! Kau mengambil keuntungan lebih banyak!! Kau bisa memeluk ku kau bisa menciumku tapi kenapa aku tidak bisa melakukan apapun!!"

Dahyun menghela nafas menatap tajam sana, jangan tanya seberapa kesalnya ia dengan permintaan sana

"Dan satu hal lagi," seru sana

"Apalagi?!!"

"Kau tidak boleh menghukum felix dan teman temannya apapun kesalahan mereka."

"Kenapa begitu?" Dahyun yang masih belum sadar dengan kesalahan felix.

"Karena aku menganggap mereka temanku."

"Aku tidak mengizinkanmu berteman dengan mereka!!"

"Kalau begitu selamanya aku tidak akan mengizinkanmu menyentuh ku," ucap sana dengan kedua tangan di dada sambil membuang muka ke arah lain

Dahyun menghela nafas. "Baik lah terserah kau saja!!"

Sana melangkah Menghampiri dahyun. "Janji?" ia mengangkat jari kelingkingnya.

"Hm."

"Angkat jarimu juga."

"Seperti anak kecil saja kau ini!" Dahyun pun mengaitkan jari kelingkingnya di jari sana. Sana tersenyum puas.

"Kemari lah aku ingin tidur." Dahyun merebahkan dirinya dikasur menepuk nepuk ranjangnya meminta sana naik.

Dengan ragu ragu perlahan sana pun melangkah tapi

Grepp!!

Dahyun menarik sana dan menggulingkannya ke sisi kiri ranjang. "Jangan seperti siput aku tidak suka."

Dahyun memeluk sana begitu erat sesekali ia mendusel dusel di ceruk leher istrinya itu membuat sana menahan nafas karena geli.

"Kenapa dia memelukku seperti ini." batin sana

"Ciuman pertamaku berhasil direbut secara paksa oleh si om tua ini. Sekarang aku harus melindungi harga diriku."

"Tapi kenapa dia ingin sekali meniduriku? Apa jangan jangan... Dia... Mencin... Ah tidak tidak... Itu tidak mungkin."

"Apa yang kau pikirkan hm?" tanya dahyun dengan suara berat.

"T-tidak. Bisa kah jangan seperti ini."

"Apa maumu seperti ini?" dengan cepat dahyun menggulingkan tubuh sana sampai gadis itu berada dibawah dan dahyun berada di atas nya. Dan ia tidak melepaskan pelukannya dari tubuh sana

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang