27

2.4K 200 23
                                    

Happy reading
























Woojin and the geng berjalan masuk ke markas seraya bercanda satu sama lain dan ketika membuka pintu.

"Astaga!!" woojin segera membalik diikuti yang lain tidak kalah terkejut.

Mereka melihat pemandangan dimana Tuan dan Nyonya nya sedang berciuman.

Mereka berbicara saling berbisik.

"Aku bilang apa, mereka pasti disini!" ucap felix sedikit berbisik.

"Pelayan tidak ada yang bilang!" jawab jisung

"Sejak kapan Tuan dahyun suka berlama-lama ditempat seperti ini?" ujar jeongin

"Sejak bertemu dengan Nyonya sana," ucap bangchan

Dahyun berdehem. Membuat bahu mereka meloncat seketika. Mereka pun perlahan berbalik dengan menunduk.

"Selamat pagi Tuan, Nyonya," sapa mereka kompak membungkukan badan.

Mereka masih menunduk enggan melihat dahyun maupun sana

Sana mengigit bibir bawahnya, menggoyang goyangkan tangan dahyun yang menggenggam tangganya.

"Dahyun," panggil sana pelan.

Dahyun sedikit menundukkan kepalanya karena istrinya ini terlalu pendek.

"Aku rasa mereka melihat kau menciumku," bisik sana di telinga dahyun

Woojin yang melihat sana berbisik menyikut felix di sampingnya, yang berakhir mereka saling menyikut satu sama lain. Mungkin mereka penasaran apa yang sana bisikan kepada dahyun

"Tidak apa, sana," jawab dahyun tersenyum seraya mengelus lembut kepala istrinya itu.

Dan sekarang, wajahnya berubah. Serius dan datar menatap enam anak buah di depannya. Seakan-akan keenam anak buahnya itu mangsa yang hendak diterkam.

Ia memasukan kedua tangannya ke saku celana.

Sana melihat dahyun lalu beralih melihat felix dan yang lain. Suasana hening beberapa detik sampai akhirnya sana berlari kecil ke arah changbin

Dahyun membulatkan mata, kenapa istrinya ini mendekati mereka.

"changbin," panggil sana pelan.

"Kau benar, hari ini gigitan serangga itu bertambah. Bukan hanya dua, tapi sebanyak ini." sana menunjuk lehernya, masih bicara pelan dengan changbin. Sana tidak tau di belakangnya serangga buas itu sedang menatapnya tajam.

Perlahan changbin mendongak melihat leher sana dan begitu terbelalak nya changbin melihat leher sana yang penuh dengan bekas merah.

Changbin membulatkan mata seraya menyikut jisung. Jisung mendongak dan terkejut seraya menyikut lengan felix dan mereka berenam terus seperti itu sampai mereka semua melihat tanda merah di leher sana dengan wajah terkejutnya.

"Astaga ... itu tidak seperti bekas gigitan serangga, itu seperti bekas gigitan vampire," batin changbin

"Itu tidak seperti bekas ciuman. Tuan dahyun sepertinya menghisap darah suci, sana," batin felix

"Ini seperti film twilight ... Tuan dahyun vampire nya dan sana manusia suci yang darahnya dihisap oleh vampire," batin jeongin

"Apa yang kalian pikirkan?" tanya sana melirik bergantian mereka semua yang menatap dirinya tanpa berkedip.

Mereka terhanyut dengan pikirannya masing masing.

Ketika sana berbicara mereka langsung mengerjapkan mata memudarkan pikiran aneh mereka tentang dahyun dan sana

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang