60

1.9K 167 30
                                    

Happy reading



















Tengah malam jieun terbangun karena mendengar suara perempuan bersenandung. Ia mengerjapkan matanya lalu melihat sekeliling, ruangan itu tiba-tiba sedikit gelap, padahal sebelumnya ia ada di ruangan yang luas dan terang.

Ia masih mengedarkan pandangan nya, antara bingung dan juga penasaran dengan suara itu.

Jieun menyipitkan matanya kala ia melihat seorang perempuan duduk di kursi dengan menghadap tembok.

"Siapa dia," batin jieun

Seo Jin terus bersenandung seraya mengayunkan kakinya yang tergantung.

"Hei ... kau siapa," panggil jieun

Seo Jin tetap bergeming.

"Heii ... kau punya telinga tidak!!"

Seo Jin berhenti bersenandung, kakinya berhenti menggayun dan perlahan-lahan kepala nya menoleh sedikit demi sedikit.

Melihat itu jieun menelan saliva nya susah payah seraya mundur dan mundur sampai mentok di dinding.

Deg.

"Aaaaaa ..."

Jieun menjerit melihat wajah Seo Jin yang menyeramkan dengan menatap nya tajam.

.
.

Sekitar pukul lima pagi, dahyun meraba-raba ranjang di sampingnya dengan mata yang masih menutup.

Sana tak ada di samping nya, ia langsung membuka mata dengan panik.

"Sayang ..." panggilnya. Lalu melihat ke kamar mandi dan tersenyum.

"Kau pasti sudah tidak sabar membuat olaf," gumam dahyun karena hari ini mereka akan terbang ke Turki untuk berliburan.

Tok tok tok

Dahyun mengetuk pintu kamar mandi. Yang di dalam masih tidak mengeluarkan suara.

"Sayang ... kau di dalam? Sedang apa?"

Tok tok tok

"Sayang ... sedang mandi ya?"

Tok tok tok

Masih tidak ada jawaban. Dahyun menghela nafas dan membuka knop pintu perlahan, ia sedikit terkejut karena ternyata tidak di kunci.

Dan ketika di buka Sana tidak ada di dalam.

"Kemana dia," gumam dahyun

Pria itu pun keluar dari kamar, menuruni anak tangga. Ia pikir sana akan duduk di sofa untuk menonton tapi ternyata tidak ada, di meja makan pun tidak ada.

Dahyun langsung mengacak-ngacak rambutnya frustasi, kemana sana di jam sepagi ini.

Dahyun pun menggedor pintu kamar Chaeyoung

"Hmm?" tanya Chaeyoung dengan menguap dan mata setengah terbuka.

"Dimana sana?"

Chaeyoung mengangkat kedua bahu nya. "Tidak tahu, itu istrimu."

"Dia memang istriku tapi dia tidak ada di kamarku," sahut dahyun dengan panik.

"Jadi kau berfikir dia ada di kamarku!?" pekik Chaeyoung

"Bukan begitu sialan!!" sahut dahyun dengan menjitak kepala Chaeyoung

Chaeyoung mendesis, gila saja datang-datang bertanya soal sana dan menjitak kepala nya.

"Bantu aku mencari nya ..."

"Cari sendiri saja!!"

BRUKH

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang