30

2.4K 227 8
                                    

Happy reading

























"Sana ... Sana ..." Dahyun menepuk-nepuk pipi sana dengan panik dalam pelukannya.

Sana membuka mata sesaat kalimat terakhir yang ia ucapkan hanyalah.

"Jangan bunuh aku ..." Setelah itu sana kembali tidak sadarkan diri.

Dahyun dibuat bingung dengan ucapan sana, ia menggendong sana ala bridal keluar dari rumah hantu. Satpam yang melihat dahyun menggendong seorang perempuan hanya bisa menundukan kepala ketakutan.

Dahyun sudah tidak perduli dengan satpam itu, yang lebih penting sekarang keselamatan istrinya.

Ia menidurkan sana di mobil dan tiba-tiba sana mengigil kedinginan. Dahyun memegang kening sana, gadis itu demam.

Dahyun mengambil selimut di kursi belakang mobil dan menyelimuti tubuh istrinya itu. Ia mengelus pipi sana

"Kau akan baik-baik saja, sana."

Lalu ia berjalan mengitari mobil untuk mengemudi.

"Panggil Dokter zayn ke mansionku," pinta dahyun kepada Sekretaris son di telpon.

Ia segera keluar dari halaman taman bermain itu. Kali ini ia menyetir tidak terlalu cepat, ada sana di sampingnya. Ia tidak mau terjadi sesuatu dengan istrinya.

Sana masih mengigil, sesekali dahyun mengusap lengan sana.

"Sabar sayang, sebentar lagi sampai."

Beberapa menit kemudian mereka sampai di mansion. Dahyun menggendong sana untuk membawanya ke kamar dan ketika hendak masuk ia sempat melihat felix and the geng di halaman mansion.

Dahyun melayangkan tatapan horror untuk mereka semua sebelum masuk ke mansion, mereka hanya bisa menunduk.

"Aku mencintai kalian," ujar felix dengan tatapan terfokus pada dahyun yang membawa sana tidak sadarkan diri.

"Apa maksudmu?!" Tanya bangchan

"Nyonya Sana pulang tidak sadarkan diri. Menurut kalian nyawa kita baik-baik saja? Aku hanya ingin bilang kalau aku mencintai kalian sebagai kakak ku. Itu yang harus kalian tahu sebelum aku mati ..."

"Kau pikir hanya nyawa mu saja yang dalam bahaya!" sahut woojin lalu memilih masuk ke dalam mansion. Walaupun tidak ada yang menyuruh, woojin memberanikan diri untuk masuk ke mansion. Ia ingin mendengar langsung keadaan sana

Yang lain pun ikut masuk, woojin yang paling tua di antara mereka. Tidak ada salahnya kan mereka mengikuti apa yang woojin lakukan. Termasuk masuk ke kandang singa seperti sekarang.

Dahyun menidurkan sana di ranjang. Sudah ada Dokter zayn di kamar itu.

"Keluarlah ... Aku akan memeriksanya," ujar Dokter pribadi Damon group itu.

"Tidak! aku suaminya. Aku berhak ada disini!"

Dokter zayn hanya bisa menghela nafas, lalu memeriksa sana

Semenjak jeongyeon mengatakan kemungkinan sana menjadi incaran Drakness, dahyun mulai tidak percaya siapapun, termasuk dokter yang sudah puluhan tahun menangani keluarga Damon. Bisa saja seseorang tiba-tiba berkhianat dan melukai istrinya.

"Apa dia punya trauma?" tanya Dokter zayn setelah memeriksa sana

"Aku tidak tahu ...," sahut dahyun

"Nadi dan jantungnya berdegup lebih cepat, sepertinya ia ketakutan sebelum pingsan. Dia juga dehidrasi dan sepertinya belum makan."

Dahyun menghela nafas mengusap wajahnya kasar, ada apa dengan istrinya ini.

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang