63

1.5K 164 75
                                    

Happy reading












































Sana menunggu dan menunggu, dari pagi hingga siang ia tidak mau makan. Ia hanya mondar-mandir di balkon seraya sesekali menunduk melihat ke halaman mansion. Mobil dahyun masih belum kembali.

Hingga sore hari gadis itu masih duduk di sofa balkon. Ia heran, bingung dan cemas karena dahyun masih belum kembali.

Hati nya masih belum tenang apalagi mengingat kejadian semalam dimana dahyun meninggalkan nya tanpa alasan.

"Nyonya kami membawa makan siang untukmu," ucap Pak lee dan beberapa pelayan yang membawa nampan berisi makanan.

"Aku tidak lapar Pak lee," sahut Sana

"Nyonya belum makan dari semalam."

"Bawa saja dulu, aku makan bersama dahyun nanti."

Pak lee menoleh ke arah beberapa pelayan dan memberi kode untuk membawa kembali makanan nya.

Sebelum pergi Pak lee sempat menatap Sana yang terlihat lemah, gadis itu seakan kehilangan semangat nya hari ini. Padahal biasanya Sana selalu ceria.

Sampai pukul sebelas malam pun dahyun tidak kembali ke mansion. Sana menghela nafas menatap gerbang mansion yang tidak terbuka sama sekali dari pagi, kemana suaminya itu.

Sampai akhirnya tepat tengah malam tiba ia mendengar suara klakson mobil. Sana melebarkan mata lalu beranjak dari sofa.

Ia melihat mobil dahyun masuk, sana tersenyum senang. Dengan semangat ia berlari menghampiri suaminya.

Dahyun masuk bersama Chaeyoung. Jeongyeon, sinb dan felix and the geng sedang santai di depan Tv.

Mereka tahu Sana dan dahyun sedang bertengkar tapi mereka tidak mau terlalu banyak ikut campur.

"Honey..." teriak Sana dengan semangat ia menuruni anak tangga dengan cepat lalu memeluk suaminya.

Dahyun bergeming. Ia tidak melihat sana yang memeluknya, tidak juga membalas pelukan gadis itu.

Sana mendongak. "Honey kemana saja ..." ucapnya dengan cemberut.

"Aku menunggu mu dari kemarin malam, tapi kau malah pergi meninggalkanku, aku tidak tahu kenapa kemarin aku sangat sedih kau pergi dari mansion sampai aku menangis ... huhh ... maafkan aku kemarin aku terlihat cengeng."

Chaeyoung yang mendengar itu memalingkan wajah seraya menghela nafas. Jujur ia sangat sakit mendengar Sana berbicara seperti itu, apalagi wajah dahyun sangat dingin sampai tidak mau menatap istrinya sama Sekali.

Sana sudah di anggap pengganti yena oleh Chaeyoung. Melihat nya seperti ini seperti melihat adiknya yang di sakiti. Ia tahu permasalahan antara mereka berdua berbeda dengan jeongyeon, sinb dan yang lain. Mereka tidak tahu apa-apa.

"Jangan pergi lagi ... aku ingin selalu dekat denganmu sekarang, tidak tahu kenapa ..."

Dahyun memejamkan matanya, berusaha menetralisir semua perasaan yang bercampur di dalam hati nya.

Dulu ia berjanji di depan makam Ayahnya untuk membunuh semua keturunan tom seandai nya tom punya anak. Tapi ternyata keturunan tom malah istrinya sendiri.

Jeongyeon dan yang lain menatap bingung dengan sikap dingin dahyun kepada Sana. Padahal biasanya pria itu tidak bisa jauh dari istrinya sedikitpun sampai mengacuhkan perusahaan.

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang