28

2.6K 197 14
                                    

Happy reading





































Sana segera mendorong dahyun sampai suaminya itu jatuh tersungkur ke belakang kala matanya menangkap sosok sekretaris son datang ke balkon.

"Akkhh!!" Dahyun meringis.

"Kau kenapa?!"

"Se-sekretaris son."

Dahyun menoleh ke belakang, tidak ada siapapun.

"Dia sudah pergi," ujar sana

"Menganggu saja!!" Dahyun pun masuk ke dalam menyusul sekretaris son. Karena pasti ada sesuatu yang penting jika sekretaris nya itu datang menghampirinya.

"SON CHAEYOUNG!!" teriak dahyun

Sekretaris son pun berhenti dari lari terbirit-birit nya.

Ia membalik. "I-iya, tuan."

"Ada apa?"

"A-anu ..." Sekretaris son menggantung kalimatnya kala melihat sana masuk dengan pandangan menunduk ke lantai. Gadis itu sedang menyembunyikan lehernya.

"Ada apa?!" tanya dahyun kembali.

"jeongyeon menemukan sesuatu tentang penyerangan di hotel. Kita akan membahasnya nanti malam."

"Oke, suruh mereka kesini. Aku sedang malas keluar dari mansion."

"Baik, tuan."

Sekretaris son masih meneliti tingkah sana yang masih saja menunduk ke bawah.

"Nyonya, apa anda baik-baik saja?" Tidak ada jawaban hanya anggukan kepala yang sana berikan.

Dahyun menoleh ke arah sana, menarik sudut bibirnya kala melihat istrinya menunduk seperti itu.

"Sana baru saja praktek sesuatu denganku," jawab dahyun membuat keduanya mendongak ke arahnya.

Sekretaris son menaikkan satu alisnya tidak mengerti tapi sedetik kemudian pandangannya turun ke leher dahyun dan menemukan bekas merah di sana. Bekas merah yang masih terlihat samar, sana belum handal sepertinya.

Kemudian Sekretaris son hendak melihat ke arah sana tapi gadis itu segera menunduk kembali.

"O-oh oke. Lanjutkan praktek kalian. Se-semoga hasilnya memuaskan." Sekretaris Son tersenyum tipis lalu pergi meninggalkan mereka.

Dahyun kembali menghampiri sana dan memeluk gadis itu.

"Kenapa menunduk seperti itu hm? malu ya?"

Sana masih diam.

Dahyun mendekat kan bibirnya ke telinga sana berbicara dengan nada sensual dan berat. "Mau praktek lagi?"

Sana menggeleng.

Dahyun menaikkan satu alisnya. "Kenapa hm?" Ia mengusap rambut yang menghalangi wajah istrinya.

"A-aku malu ... tadi felix dan yang lain melihat kau menciumku ... sekarang sekretaris son melihat aku mencium mu ...," ujar sana dengan memajukan bibirnya cemberut.

Dahyun terkekeh. "Kau kan istriku ...," ucap dahyun dengan meraup kedua pipi tembem istrinya.

Sana hanya diam memandang dahyun.

"Sekarang, aku akan memberimu nilai. Berapa ya untuk pelajaran hari ini." Dahyun berjalan mendekati cermin kecil di dekat meja. Lalu ia melihat hasil maha karya istrinya itu di leher.

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang