4

2.9K 208 5
                                    

Happy reading






































Sana masuk ke kamar di dekat gudang. Kamar yang sempit, awalnya kamar itu milik Sana sebelum akhirnya dia dipindahkan ke kamar baru di lantai dua rumahnya. Masih ada lemari, ranjang dan baju baju dirinya disana, sana akhirnya mengganti baju dengan memakai hoodie hitam dan celana jeans abu.

Ia mencepol rambutnya dan menempelkan plester dikeningnya yang terluka.

Sana menghela nafas. "Kamu harus mengagalkan pernikahan ini , Sana Jolie stone Apapun yang terjadi," gumamnya.

Ia pun pergi keluar melewati pintu belakang rumahnya untuk menepati janji bertemu bersama bos Ayahnya.

Ia turun dari kendaraan umum setelah sampai di restaurant yoo

"Restaurant yang mewah," batinnya.

Sana pun melangkah menghampiri seorang lelaki yang berdiri diambang pintu.

"Ada yang bisa saya bantu Nona?" Tanyanya.

"Aku ingin bertemu dengan seseorang."

"Namanya Tuan dahyun " lanjut sana

Ada dua lelaki disana. Mereka saling melirik satu sama lain ketika sana menyebut nama dahyun. Bahkan satu lelaki disana melirik sana dengan tatapan menyelidik. Ia melihat penampilan sana dari atas sampai bawah. Kenapa Tuan nya ini mempunyai tamu lusuh seperti ini pikirnya.

"Maaf apa anda sudah membuat janji sebelumnya?"

"Ayahku yang membuat janji bertemu dengan Tuan dahyun. Jika kalian tidak membiarkanku masuk dengan senang hati aku akan pergi."

Baru saja sana berbalik tiba tiba mereka memanggilnya kembali.

"Nona silahkan masuk. Kami akan mengantarmu bertemu Tuan dahyun."

Sana pun mengangguk dan mengikuti pria itu.

"Tuan dahyun ada di ruang situ, Nona."

Sana melihat satu ruangan yang luas dengan nuansa kuning keemasan membuat ruangan itu terlihat sangat amat mewah.

Ia pun melangkah dan masuk ke dalamnya. Sana datang dengan memasukan kedua tangan di saku hoodie nya. Ia melihat dua pria sedang duduk. Lalu sana menghampiri.

"Selamat malam," ucapnya acuh lalu duduk di depan mereka.

Demi niat mengagalkan pernikahan sana sudah janji untuk memberikan kesan yang buruk bukan? Akhirnya gadis itu duduk dengan mengangkat kedua kaki ke sofa dan duduk bersila disana, serta menyilangkan kedua tangan di dada. Tapi ketika mendongak.

Deg

Jantungnya seakan berhenti seketika, membulatkan mata. Benarkah yang dia lihat? Dua manusia itu.

Dua manusia itu adalah penghancur cafe tempatnya bekerja.

"Anda terlambat 15 menit nona," ucap sekretaris son

Sana masih mematung. Ia masih menatap dahyun tanpa berkedip, lalu pandangannya beralih kepada Sekretaris son disampingnya. Dan beralih lagi kepada dahyun. Terus seperti itu selama beberapa detik. Hanya untuk memastikan dua manusia di depannya itu benar benar seorang pengacau cafe tempatnya bekerja.

"K-kalian... kenapa kalian disini?"

"Lalu seharusnya kita ada dimana?" Tanya dahyun datar.

Tapi pandangan dahyun menjelajah ke wajah sana. Plester dikening, pipi kanan merah dan mata sembab. Gadis itu baru saja menangis. Dan di tampar.

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang