36

2.3K 192 29
                                    

Happy reading






























Dahyun masuk ke kamar dengan lari terbirit-birit dan ketika ia membuka pintu Sana sedang duduk di ranjang seraya membaca buku.

"Kau ..."

"Dahyun?"

"Kenapa kau ganti lingerie mu itu?"

"Lingerie?" Sana menatap dahyun bingung.

"Iya. Bukan kah kau menungguku dan memakai lingerie."

"Tidak. Aku memakai baju ini." Sana memperlihatkan piyama yang ia pakai.

Mereka saling menatap bingung.

"Tapi ... tapi Sekretaris son bilang kau memakai lingerie."

Sana menaikkan satu alisnya. "Hah?"

Ting

Ponsel Sana berbunyi dan itu dari Sekretaris son

Mohon bantuan nya, Nyonya. Terimakasih.

Sana menghela nafas, pasti ada yang tidak beres. Akhirnya ia pun pura-pura mengakui kalau dirinya memakai lingerie tadi.

"Iya. Aku memakai lingerie dan sudah menggantinya."

Dahyun berdecak kesal. "Kenapa kau ganti, Sana?!"

"A-aku ... aku kedinginan. Ya, kedinginan."

Dahyun menghampiri sana dan memeluk istrinya lalu berbisik. "Itu memang guna nya lingerie, Sana. Kau akan kedinginan lalu aku akan datang untuk mengha-"

Sana segera menutup mulut dahyun. "Aku ngantuk"

Sana segera menyembunyikan diri di balik selimut dengan nafas tak teratur. Apa yang sebenarnya terjadi sampai membuat Sekretaris son berbicara melantur mengatakan dirinya memakai lingerie. Ah, Sana mulai bertanya-tanya dengan dirinya sendiri.

Dahyun bergerak masuk ke dalam selimut membuat sana membulatkan mata seraya menelan saliva nya susah payah.

Dahyun memeluk istrinya dari belakang dengan wajahnya yang menempel di pipi sana

"Da-Dahyun..."

"Hm?"

"K-kita ... kita tidak bisa tidur seperti ini."

"Kenapa tidak? aku nyaman memelukmu seperti ini."

Dahyun semakin mengeratkan pelukan nya hampir membuat sana sulit bernafas.

"Kau tidak mau?"

"Aku ngantuk, aku mau tidur." Sana segera menutup matanya takut hal lain terjadi.

Dahyun menyunggingkan senyumnya melihat sana salah tingkah. Ia berbisik tepat di telinga sana dengan suara beratnya.

"Aku mau baby serangga." Sana membulatkan mata seketika dan menggeleng dengan cepat.

"Sanaaa ..." Dahyun merengek seraya merapatkan pelukannya padahal tubuh mereka sudah sangat menempel.

"Baby seranggaaa ..." rengeknya lagi dengan manja.

Sana hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Sana ayolah ... benih serangga ku kualitasnya sangat bagus. Aku harus menanamnya di tubuhmu agar mereka tumbuh dengan baik."

"T-tubuhku belum siap," jawab sana dengan mengigit bibir bawahnya dan meremas bantal. Pembahasan ini membuatnya sedikit tidak nyaman.

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang