37

2.3K 191 38
                                    

Happy reading




























Mereka sedang di dapur sekarang, dahyun meminta sana memasak nasi goreng yang rasa nya sama persis dengan yang dibuat wilson beberapa tahun silam.

Dahyun tidak membantu istrinya itu, ia hanya merecoki nya dengan memeluk tubuh kecil sana dari belakang dan menguntit kemanapun sana melangkah.

"Aku tidak bisa memasak kalau kau terus memeluk ku seperti ini."

"Kenapa tidak? aku hanya memelukmu bukan memborgol tanganmu."

Hari ini tidak ada sarapan bersama woojin and the geng dan yang lain karena dahyun hanya ingin sarapan berdua bersama sana

"Pakai sayur."

"Tidak. Aku tidak suka sayur."

"Sedikit saja."

"Aku tidak mau. Aku bukan kambing sepertimu."

Dahyun menghembuskan nafas, selalu sulit memaksa istrinya itu makan sayur.

Dahyun melepaskan pelukan nya dan membawa cherry dari kulkas.

"Sana kau tau cara makan cherry yang paling enak?" tanya dahyun yang menyenderkan tubuhnya di pantri dengan memegang mangkuk kecil berisi cherry.

Sana menggeleng dengan pertanyaan dahyun
"Begini, Sana." Dahyun memakan cherry itu mengunyah lalu mencium sana. Pria itu memberikan cherry untuk istrinya lewat mulutnya sendiri.

"Bagaimana? enak kan?" Sana masih mematung seraya membulatkan mata lalu ia menutup mulut dengan tangan nya.

"Kau!!" Dahyun tertawa melihat wajah sana dan ia kembali makan cherry kesukaannya.

Nasi goreng pun jadi, Sana menyimpan nya di meja. Dahyun duduk di samping istrinya dengan tangan nya yang tidak bisa diam. Sesekali mengusap rambutnya, sesekali mengusap punggung nya.

"Dahyun!!" Sana menatapnya horror kala merasakan tangan dahyun hendak menyentuh bokongnya. Dan dahyun hanya tertawa melihat tatapan tajam dari istrinya itu.

"Suapi aku," perintah dahyun.

Sana pun menyuapi suaminya dengan sesekali tubuhnya bergerak menjauhi tangan dahyun yang tidak bisa diam.

"Diamlah ..." pinta dahyun

"Seharusnya aku yang bilang seperti itu, tanganmu yang harusnya diam," sahut sana.

"Tanganmu sibuk menyuapi ku dan aku kasihan dengan tanganku yang tidak ada kerjaan ini. Jadi aku memainkan nya di punggungmu saja."

"Iya ... tapi jangan ke bawah juga!!" Sana menepis tangan dahyun yang semakin turun ke bawah. Dahyun hanya tersenyum.

"Sana dimana cherry ku?" Dahyun mencari cherry nya yang tidak ada di atas meja.

"Di kulkas," sahut sana

"Bisa kau ambilkan." Sana mengangguk, menyimpan sendok di piring dan beranjak mengambil Cherry tapi tiba-tiba.

PLAK

Sana terperanjat kaget dan dahyun tertawa tanpa dosa karena pria itu baru saja menampar bokong Sana

"Dahyun!!" Tawa dahyun malah semakin keras melihat kemarahan sana

Dahyun mengangkat kedua tangan nya ke udara. "Maaf ... maaf tidak sengaja," ucapnya di sela-sela tawa nya.

Sana mendengus dan pergi mengambil Cherry. Dan dahyun tidak tinggal diam, ia mengikuti langkah sana dan.

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang