17

2.6K 188 17
                                    

Happy reading



















Dahyun keluar dari kamar diikuti sana dari belakang mereka menuruni anak tangga dan mendapati irene sedang duduk disana bersama jeongyeon dan Sekretaris son

"Sedang apa kau disini?" tanya dahyun

Irene acuh ia menghampiri sana menatapnya tajam, Sana tak kalah tajam menatap irene. Dahyun masih berdiri di dekat mereka menatap bergantian kedua istrinya itu. Sementara Sekretaris son dan jeongyeon sudah setia untuk menonton sebuah pertunjukan antara dua istri tuannya.

"Kau-"

"Apa hah?"

"Dasar jalang perusak rumah tangga orang!!" kesal irene

Sana tertawa kecut mendengarnya. "Kau bahkan tak di anggap istri oleh dahyun, lalu rumah tangga mana yang ku rusak?!"

"Semua orang sudah tau aku istrinya. Istri pertama! semua istri kedua itu perusak rumah tangga! Lagi pula aku tidak pernah mengizinkan dahyun menikah lagi!!"

"Dia tidak perlu izin dari istri pembisnis sepertimu!"

"Kau.. Sialan!!" geram irene

Jeongyeon menyesap secangkir kopi tanpa mengalihkan pandangan dari dua perempuan yang sedang bertengkar itu.

Dahyun yang sedari tadi hanya memperhatikan akhirnya duduk di sofa membiarkan kedua istrinya bertengkar tanpa mau melerainya.

"Pisahkan mereka dahyun!" ucap jeongyeon

"Tidak perlu. Sana lawan yang seimbang. Tonton saja."

"Apa ini alasan mu menikah lagi, agar membuat sebuah drama yang bisa di tonton," timpal Sekretaris son seraya tersenyum miring.

"Aku hanya ingin tahu istri kedua atau istri pertama yang lebih pemberani."

"Aku tim sana," ucap Sekretaris son

"Baiklah, biar aku saja yang mendukung irene."

"irene tidak akan menang," ujar Sekretaris Son seraya menunjuk kedua perempuan itu dengan dagunya. Oh Sana Jolie sedang menjambak rambut irene

"Belum tentu. Irene lebih gila," jawab jeongyeon yang melihat irene melawan sana dengan menginjak kaki sana dengan higheels tingginya.

"LEPASKAN NENEK TUA!!"

"SIALAN BILANG SEKALI LAGI KAU BILANG APA HAH?" irene berteriak geram.

"NENEK TUA. KAU PIKIR KAU CANTIK, MUKAMU TERLIHAT KERIPUT SEPERTI NENEK NENEK!!"

"HEH AKU PERAWATAN SETIAP SAAT, LIHATLAH KULITKU YANG TANPA PORI PORI INI----arrrgghhh."

Sana memutar tangan irene ke belakang karena gadis itu hendak mencekik lehernya.

"Shittt" umpat irene. "Lepaskan aku sialan!!"

"TIDAK!!"

"LEPASKAN JALANG!!"

"APA? BILANG SEKALI LAGI!!" sana menekan lebih keras tangan irene

Dahyun hanya menonton dengan sesekali tersenyum tipis.

"Apa aku harus menambah satu istri lagi sebagai wasit?" tanya dahyun kepada kedua temannya.

"Tidak perlu, karena wasitnya sedang berjalan kesini." jeongyeon melihat sinb berjalan menghampiri mereka dengan menggendong loli seperti biasanya, tubuh anak babi itu di selimuti handuk putih. Apa sinb baru saja memandikannya lagi?.

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang