[END] Ruthless Mafia

68

Happy reading

Hari selanjutnya Sana di ajak ke sebuah perusahaan De fox group. Jisub sudah mengganti semua aset miliknya menjadi nama sana

Mereka keluar dari lift. Beberapa orang membungkukan badan melihat jisub dan Sana

"Jangan ikut membungkukan badan," bisik Jisub kepada sana

"Siapa gadis itu?" tanya mereka berbisik satu sama lain.

Sana berjalan dengan sopan, setiap orang yang membungkukan badan ke arahnya ia ikut membungkukan badan juga. Sementara jisub berjalan dengan wibawa nya sebagai seorang pemimpin.

Sudah beberapa kali jisub mengingatkan putrinya untuk jangan membungkukan badan tapi Sana tetap saja seperti itu.

Mereka masuk ke ruangan khusus presdir. Ada beberapa lelaki dan perempuan yang berbaris rapih di dalam sana.

Tepat ketika jisub membuka pintu, mereka semua membungkukan badan.

"Ayo nak."

Sana mengangguk. Sekretaris pria di sana memberikan beberapa berkas kepada jisub

Jisub memerintahkan sana untuk duduk di kursi kebesaran nya. Sana pun menurut.

"Tanda tangani semua ini," ucap jisub di samping Sana

Beberapa Sekretaris yang berbaris itu diam-diam melirik ke arah Sana. Mereka bertanya-tanya siapa gadis ini.

"Dad apa kau yakin?" tanya Sana

"Tentu saja. Kau putriku, ini semua milikmu."

Semua orang melebarkan matanya. Mereka baru tahu Tuan jisub mempunyai seorang anak. Apa anaknya selama ini di kurung di gua dan baru di keluarkan sekarang sampai mereka tidak tahu.

Sana pun sibuk menanda tangani semua berkas yang isinya aset milik jisub yang akan pindah tangan kepadanya.

Setelah selesai, Sana kembali berdiri. Jisub berdehem sebentar.

"Dengarkan aku ... mulai sekarang aku bukan lagi pemilik De fox group. De fox group akan di pimpin oleh putriku, Sana Jolie De Fox."

Semua orang bertepuk tangan lalu membungkukan badan. Dan lagi, Sana ikut membungkukan badan.

Yang lain keluar dan meninggalkan Ayah dan anak ini berdua di ruangan.

"Duduk, Sana." Sana menurut ia duduk santai di kursi pemimpin.

"Tidak, bukan seperti itu."

"Hah? lalu seperti apa?"

"Keluarkan aura mu sebagai seorang pemimpin!! Sekarang, duduk tanpa bersandar dan tegakkan badanmu."

Sana pun menuruti perkataan Ayahnya.

"Tangan di atas paha."

Sana pun menyimpan kedua tangan nya di atas paha.

"Kaki menyamping dan taruh satu lutut di atas kaki satunya ... seperti itu. Mengerti?"

Sama mengangguk. "Mengerti, Dad."

Sekarang ikut jisub keluar. Sana pun membuntuti Ayahnya dari belakang.

"Buka pintunya."

Sana pun membuka pintu dan.

"Salah!! bukan seperti itu!!"

"Dad ..." Sana mulai merengek. "Ini hanya membuka pintu."

"Kau akan bertemu banyak pengusaha terkenal. Kau akan sering menghadiri acara formal, Nak. Ini ilmu yang penting untukmu."