51

1.9K 159 20
                                    

Happy reading
























Dahyun tak tenang menunggu kedatangan Dokter zayn karena Sana tiba-tiba pingsan begitu saja. Ia terus bolak balik seraya mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Apa katanya? Ayahnya yang menyuruh seseorang untuk membunuh Sana saat kecil, dahyun rasa itu tidak mungkin.

Sebelumnya ia sudah berusaha menjelaskan kepada istrinya jika wilson tidak mungkin melakukan itu, ia sangat kenal Ayahnya yang sangat menghargai dan melindungi perempuan.

Bahkan di bandingkan dirinya, wilson jauh lebih perhatian kepada para pelayan wanita di mansion nya.

Tapi sayangnya, Sana tidak percaya akan hal itu. Hanya karena tatto ular hitam di leher dahyun sama dengan tatto di leher perempuan yang dulu hampir membunuhnya ia berfikir itu suruhan Ayahnya.

Dan lagi, dahyun belum mempunyai bukti untuk menunjukan bahwa Wilson tidak ada hubungan nya dengan trauma masa kecil sana

"Dimana dia?" tanya Dokter zayn yang baru datang.

"Lama sekali kau sialan!!" Dahyun pun masuk ke kamar di ikuti dokter zayn

Jeongyeon , Chaeyoung , sinb bahkan felix and the geng ada di depan kamar dahyun dan Sana

Mereka kaget kala melihat dahyun uring-uringan menunggu dokter zayn

"Ada apa ini? dia kenapa?" tanya jeongyeon.

Chaeyoung mengangkat kedua bahunya. "Aku tidak tahu ..."

"Apa sana sakit?" bisik jeongin

"Tentu saja, kalau tidak sakit tidak mungkin ada dokter," sahut woojin

Mereka hanya menunggu dan menunggu pemeriksaan sana oleh dokter zayn

Sampai akhirnya mereka mendengar suara Sana berteriak.

"PERGI!! PERGI ... PERGI KAU ... AKU TIDAK MAU BERTEMU DENGANMU!!'

Semua orang menoleh satu sama lain dengan bingung.

"KELUARGAMU YANG MEMBUNUH IBUKU ... IBUKU KECELAKAAN KARENA KELUARGAMU ... PERGI DAHYUNNN!!"

Pak lee dan Bibi yana berlari tergopoh-gopoh ke arah mereka mendengar jeritan Sana

"Ada apa?" tanya Pak lee cemas.

Semua orang melihat ke arah Pak lee. Tapi hanya gelengan kepala yang mereka berikan sebagai jawaban.

Sampai akhirnya mereka melihat Dokter zayn dan dahyun yang keluar dengan wajah tak biasa. Dahyun terlihat begitu frustasi sekarang.

"hyun ..." panggil Chaeyoung

Dahyun menatap sebentar Chaeyoung sampai akhirnya ia menepis tangan Chaeyoung dari pundaknya.

Ia menghela nafas berat lalu berteriak frustasi sampai memukul guci hiasan yang besar. Semua orang melebarkan matanya, darah keluar dari jari-jemari pria itu.

Dahyun terus terisak dan duduk bersimpuh di lantai. ia memukul-mukul kepalanya sendiri. Ia begitu frustasi, begitu marah, berusaha menjelaskan kepada istrinya tapi di sisi lain ia belum mempunyai bukti apapun.

Yang berani mendekati dahyun di saat seperti ini hanyalah Chaeyoung, mengingat keduanya seperti adik dan kakak.

"Bangun ..." Chaeyoung memegang bahu dahyun dan dahyun kembali menepisnya.

Chaeyoung menghela nafas. "Bicarakan dengan kami. Tidak mungkin kami membiarkan mu seperti ini sendirian."

Dahyun masih terisak seraya menggelengkan kepalanya pelan.

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang