33

2.2K 180 16
                                    

Happy reading






























"Kepuasan dari uang orang lain, apa enaknya," hardik jisung

"Kau tidak mau jisung?" Tanya woojin

"Jangan so suci, membunuh orang saja seperti membalikkan telapak tangan untuk kita. Apalagi hanya menikmati uang orang lain haha," seru jeongin

Jisung menghela nafas. "Ayo berangkat!"

"Tunggu dulu ... Veer masih di dalam."

Felix pun membuka kamar hotel, mengintip sebentar memastikan irene belum keluar dari kamar mandi lalu ia membawa Veer keluar lengkap dengan barang-barang irene yang lain seperti kunci mobil, ponsel dan tas miliknya.

Mereka berenam masuk ke sebuah mall besar dan mulai menikmati kekayaan dari dompet irene. Perempuan itu sudah berani menganggu Sana sampai ketakutan di rumah hantu maka mereka membuat irene ketakutan juga oleh Veer dan parahnya mungkin irene harus jatuh miskin sebentar lagi.

"Ini cocok untuk ku?" tanya jeongin yang sedang memegang kemeja putih.

"Cari ukuran yang lebih besar, itu kecil di tubuhmu," ujar woojin

"Hei bagaimana dengan sepatu ini?" felix datang membawa sepatu.

"Kau kan benci warna merah, fel!," ucap bangchan

Jisung datang dengan membawa beberapa stelan kemeja dan sepatu.

"Lihatlah manusia yang tadi menolak kepuasan dari uang, irene. Sekarang dia yang membeli baju paling banyak." bangchan menunjuk jisung dengan ekor matanya.

"Aku bukan menolak, aku hanya bertanya apa enaknya menikmati kepuasan dari uang orang lain. Ah ternyata enak sekali ..."

"Hahahaha."

Jawaban dari jisung membuat mereka semua tertawa. Felix merogoh ponsel di sakunya.

"Bagaimana kalau kita suruh Sana datang kesini?

"Tuan dahyun tidak akan mengizinkan sana keluar," jawab changbin

Felix menghembuskan nafas. "Iya juga sih."

"Ajak saja Tuan dahyun datang juga kesini." Itu ide dari jeongin

"Cari mati!" hardik bangchan menggelengkan kepala dengan ide jeongin.

"Bagaimana kalau kita bujuk Sana untuk mengajak Tuan dahyun. Nanti kita pura-pura tidak sengaja bertemu disini dengan Sana dan Tuan dahyun." Ide itu dari woojin

"Lumayan bagus ide mu."

"Aku setuju."

"Aku juga."

"Baiklah aku akan menelpon sana sekarang." felix pun menghubungi sana sesuai rencana mereka.

Setelah satu jam menunggu akhirnya Sana datang bersama dahyun. Ah, bukan hanya dahyun tapi jeongyeon , sinb dan sekretaris son juga ikut.

Mereka berenam ternganga kala Sana dan yang lain berjalan ke arah mereka. Sana melambaikan tangan dengan tersenyum sementara yang lain hanya menatap dengan datar.

"Apa-apaan ini? Kenapa ada jeongyeon dan sinb?" tanya jeongin

"Sekretaris son juga kenapa ikut? Seharusnya dia di kantor!" ujar bangchan.

"Kita semua seperti formasi lengkap untuk menyerang sekarang, padahal kita hanya ingin belanja bersama sana," ucap felix

Memang benar ada dahyun, sekretaris son, jeongyeon , sinb dan woojin and the geng di mall bertemu. Mereka semua adalah Formasi lengkap untuk menyerang musuh tapi kenapa Formasi lengkap ini ada di mall sekarang.

[END] Ruthless MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang