Episode 68

114 28 8
                                    

Di lain tempat Senja sudah berdandan cantik menggunakan gaun tanpa lengan merk Louis Vuition warna putih dengan hiasan di halter neck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di lain tempat Senja sudah berdandan cantik menggunakan gaun tanpa lengan merk Louis Vuition warna putih dengan hiasan di halter neck. Rambut ditata dengan gaya simple bun yang klasik. Senja tidak mau ribet dan memilih terkesan simpel dan formal.

Pintu hotel berbunyi tanda ada yang menekan. Senja bercermin untuk terakhir kalinya. Kepala mangut-mangut menampilkan pantulan dirinya yang sudah sempurna. Seperti perempuan pada umumnya, Senja mengedipkan mata dan berbicara percaya diri.

"Di dunia ini namanya Senja banyak, tapi yang unik cuma kamu," ucapnya dengan senyum merekah.

Suara bel terdengar kembali. Tidak sabaran sekali. Senja yakin itu adalah Noah. Siapa lagi kalau bukan dia? Jam masih menunjukkan dini hari. Yah. Karena perjalanan mereka akan cukup menempuh jarak jauh untuk sampai di acara Festival Sains dan Teknologi.

"Gue di depan," kata Noah menggerutu kesal.

Senja memiringkan kepala setelah pintu hotel terbuka lebar. Dia diam mau tahu reaksi Noah akan seperti apa penampilannya. Senja menaikkan alis, berdiri tenang layaknya perempuan feminin.

Noah memasang muka takjub. "Beautiful girl," kata pemuda itu menarik lengan Senja lalu memutarkan tubuhnya.

Anggukan kepala pun sebagai respon pertama yang Noah berikan.

"Gimana?"

"Lumayan," jawabnya berbohong.

Sekali lagi Noah memberi tatapan berbeda, gadis yang di depannya telah tumbuh menjadi wanita yang cantik. Bahkan mungkin banyak yang sedang mengejarnya.

Senja senyum mengejek. "Ada apa?" Sambil melipat tangan di dada.

Gadis itu sudah tahu kalau Noah tidak bisa ikut menghadiri bersama Senja, pemuda itu mau membereskan beberapa masalah.

"Gue jemput, janji. Lo tunggu, jangan pakai-pakai kendaraan di sini dulu deh, kalau hilang. Bahaya!" Noah berbicara panjang lebar.

"Okay?" tanyanya memastikan.

"OK." Senja membuat kode tangan. "Aku udah besar, Noah. Juga bawa uang, kalau kesasar bisa minta bantuan. Aman."

Senja memegang pundak Noah meyakinkan semenjak mereka sampai di negeri orang lain, Noah selalu saja memberikan Senja antisipasi─waspada.

"Gue serius."

"Aku lebih serius. Yaudah, pergi sana. Aku mau sarapan." Senja bersuara.

Gadis itu tidak banyak komentar saat Noah mengkhawatirkannya. "Udah sarapan?"

Noah mengangguk sekejap. "Gue pergi. Siap langsung ke lo."

"Please, hati-hati." Noah menepuk pelan kepala Senja.

Lalu, bergerak, melambaikan tangan, menuju ke lift. "Call me when you get there."

Senja membalas lambaian tangan, berteriak. "OKAY!"

Seul, Love & YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang