Episode 49

128 34 47
                                    

"Mama butuh jawaban kamu, Duta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama butuh jawaban kamu, Duta."

Evie dan Langit sedang dalam percakapan serius. Evie telah memberitahu bahwa dia dan Duta akan pindah ke Amerika. Di sana Duta akan memulai hidup baru dan melupakan kenangan pahit di tanah kelahirannya. Lagipula nenek Langit sangat merindukan cucunya walaupun bukan cucu kandung. Keluarga Evie sangat menyayangi anak itu.

"Duta!" Evie menginterupsi. "Mama tau ini sangat berat buat kamu, Nak, tapi mengertilah. Mama akan segera mengajukan perceraian ke Papa kamu. Dan dia telah melepasmu, dia lepas tangan menyerahkan kamu ke Mama." Evie menarik napas.

"Mama tentu senang. Kamu juga kan Nak?"

Langit bergeming. Sudah tiga hari Evie memberitahukan rencananya itu. dan dia memberikan waktu untuk Langit berpikir dan mengambil hal positif. Evie tidak mau membuat Langit berpikir kalau dia sesuka hati. Keputusan ada di tangan Langit.

Dan Ferry tidak peduli. Entah apa yang diperbuat olehnya, mungkin mengembangan perusahaan selagi dia menunggu perlombaan lari. Atau boleh juga Evie melebih-lebihkan perkataannya kalau pria itu melepas tangan, tidak ada urusan dengan darah dagingnya.

"Aku mau telpon Papa, Ma." Langit menjawab.

Evie mengangguk, dia menghapus jejak air matanya.

"Pa," ucapnya saat panggilan terhubung.

"Kalau aku ikut Mama, Papa keberatan?" Dia bertanya seperti itu hanya mau mengetahui respon dari Ferry.

Dua detik hanya mendengar deru napas Ferry. Dia diam saja. "Pergilah."

Langit tersenyum pedih. "Ya, Papa jaga kesehatan."

Dia tidak menyangka Ferry semudah itu membiarkan dirinya jauh padahal Langit adalah anak kandung, dan lebih membiarkan Evie membawanya. Dia seperti barang berpindah-pindah tanpa tuan yang jelas.

"Dan selamat Papa bangga sama kamu, Duta. Semoga kamu menang di olimpiade." Terdengar helaan napas dan tak lama panggilan berakhir.

Evie mendekat dan memeluk laki-laki itu. "Ada Mama Duta, Mama tau kalau Mama bukan ibu kandung kamu, tapi percayalah Nak, Mama sangat sayang sama kamu." Evie mencium kening Langit.

Kehidupan Langit seperti sedang bermain-main. Dia tertawa dalam hati. Sejak kecil, dia tak tau ibu kandungnya. Pun Evie datang memberi kasih sayang. Tak lama kebahagian itu direnggut, kedua kakinya lumpuh karena kecelakaan. Ferry marah dan membenci karena dia tak bisa menjadi anak yang membanggakan.

"Mama janji, Mama akan selalu ada untuk kamu. Mama nggak akan paksa kamu Duta. Mama serahkan keputusan sama kamu. Ini hidup kamu," ucapnya menepuk-nepuk pundak Langit.

"Aku ikut, Mama ke Amerika."

Deg

Senja menutup mulut rapat-rapat. Dia tidak salah dengar kan? Langit akan pergi. Dia mau pergi jauh. Senja mengigit bibir dalam-dalam. Air matanya lolos keluar. Dia berbalik badan, dan pulang ke rumah. Dia kira Langit tidak akan mau, tidak akan meninggalkan dirinya. Pun mungkin Senja rasa dia tidak ada dalam benak Langit.

Seul, Love & YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang