Episode 75

172 27 7
                                    

Panggung megah, banyak centerpiece menyorot ke segala sisi dengan beam angle yang sangat luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panggung megah, banyak centerpiece menyorot ke segala sisi dengan beam angle yang sangat luas. Senja berdiri gugup di tengah padatnya orang-orang menatapnya takjub. Gadis itu memakai dress merk Prada─Women's purple Sequined Crepe. Rambut hitam dengan potongan layernya digerai indah, tak lupa bando mutiara sebagai pemanis wajah.

Senja mengembangkan senyum, menarik nafas lalu membuang kasar. Dengan perlahan menunduk sembilan puluh derajat untuk memulai penampilan piano. Layar lebar menampilkan betapa cantiknya Senja, make up tipis dengan bibir yang glossy. Seruan tepuk tangan berdengung-dengung di gedung acara. Tak lengkap tanpa gurauan pembawa acara.

Bunyi heel Senja mengetuk lantai mengilat, wajah menghadap ke depan. Tampak percaya diri, bahu tegak tanda semuanya akan berjalan dengan lancar walaupun dia tak bisa tidur kemarin. Sesak memenuhi rongga dadanya seakan-akan berada di dasarnya laut. Senja masuk ke lingkaran besar dengan cahaya-cahaya merekah mengelilingi. Pun piano telah menunggu kehadiran tuannya untuk segera memulai.

Gadis itu duduk anggun di adjustable piano bench, jantungnya berdetak lebih cepat. Mata bergerak putar, Senja meringis sekaligus bersenang hati kala tahu dia dapat berada di posisi sekarang. Pun berharap, kecemasan demam panggung yang belum sepenuhnya hilang.

Splash

Sesuatu besar, terang benderang menghantam ke arah Senja, menyorot penuh gadis dengan senyum tertahan di bibirnya. Cahaya dengan output besar─spot light yang ditujukan agar penonton fokus akan penampilan Senja di panggung megah itu.

Stage lighting yang begitu keren.

Tangan lentiknya mulai menekan tiap-tiap tuts dari grand piano, ukurannya hampir seperti meja makan yang besar. Dengan membawakan lagu Tanah Air, tiap nada yang keluar begitu memabukkan, bulu-bulu di kuduk tersanjung mendengarkan melodi spektakuler. Para penonton membisukan suara─hening melihat Senja bersama pianonya.

Pun salah satu dari ratusan penyaksi permainan piano itu adalah Langit. Laki-laki tampan nan mempesona itu hadir di tengah-tengah kursi menatap binar sosok gadis cantik nan manis di depan sana. Senyum selalu terbit di bibir, hati bergetar kala sedih jika mengingat bahwa bukan dirinya yang menemani Senja di masa-masa sulit.

"Janji lo ingat, tinggalin Senja. Lupakan Senja, pergi jauh dari kehidupan my Seul."

Noah berada di sampingnya. Pemuda berwajah campuran dengan bintik-bintik di tulang pipi itu menepati janji kepada Senja untuk hadir di penampilannya. Setelah aksi mabuk-mabukan, Noah dengan keadaan setengah sadar memindahkan Langit ke kamar. Dengan perasaan campur aduk merasa tersakiti dan kasihan.

Noah menendang sepatu hitam berkilau Langit. Bola mata memicing tajam, akan tetapi itu malah terlihat lucu.

"Pegang janji lo!"

Seul, Love & YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang