Seul, Love & Youth oleh Bila March| Bercerita tentang seorang gadis remaja bernama Senja Ulanni. Gadis remaja yang menghabiskan masa mudanya bersama orang-orang tersayang. Senja bertemu dengan seorang cowok bernama Duta Langit R, sosok yang memiliki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bunda beberapa hari super sibuk. Tokonya membuka cabang di beberapa daerah. Bunda menghabiskan waktu bermalam di perjalanan. Wanita anggun itu tidak sendiri, dia mengajak salah satu pegawai kepercayaannya.
"Senja! Sarapannya udah Bunda siapkan. Turun, makan," katanya tergesa-gesa memakai Flat Shoes.
Wanita itu tidak memakan sarapan lantaran sudah dikejar waktu. Bunda dia selalu memprioritaskan Senja dalam hal apapun. Bunda selalu berusaha untuk pulang walaupun tengah malam jika urusan telah selesai.
"Bund," panggil gadis berambut panjang.
"Kamu mau apa? Jangan setengah-setengah gitu kalau ngomong. Bunda mau berangkat," katanya merapikan jas kemeja yang ia gunakan berwarna biru muda.
Senja mengambil 3 lembar roti, lalu menaruh selai cokelat di sana. Senja berlari ke arah peralatan dapur, mencari tempat bekal. Kemudian, berteriak ke Bunda.
"Bentar, Bunda. STOP! Jangan keluar dari pintu."
Bunda berbalik, dia kira terjadi sesuatu kepada Senja. "Apa Nak?" Melirik jam di pergelangan tangan. "Saya sebentar lagi menuju ke sana," ujar Ayudia menjawab panggilan masuk.
"Senja buatkan untuk Bunda. Dimakan, ya, Bun. Jangan gak dimakan nanti Bunda sakit siapa yang ngurus toko sebanyak itu," kata Senja mengecup pipi Bundanya.
Lalu memberikan semangat. "Semangat, Bunda! Untuk mendapatkan uang kita harus bekerja keras."
Bunda tertawa sebentar, sangat cantik terlihat. Ada kerutan di ujung matanya. Bunda tampak capek.
"Bund, tidur aja di hotel atau mobil, pesawat, bus─"
"Bunda gak apa-apa," sela Bunda.
"Bunda gak perlu pulang. Senja gak apa-apa di rumah. Pun bisa masak, masak nasi goreng." Senja tersenyum.
Bunda mengangguk, memeluk anaknya cepat. "Bunda pergi, hati-hati. Jangan nakal."
Senja mengangguk melayangkan kiss bye. Bunda akan kembali pulang, percuma menyuruhnya untuk bermalam di penginapan. Bunda tetap akan kembali di kegelapan malam di saat Senja sudah terlelap tidur. Kemudian, berteriak, menyuruh Senja mandi, segera bersiap sarapan di paginya.
***
Jam olahraga.
Mereka dibariskan di lapangan, diarahkan untuk membagi menjadi beberapa team. Tiap murid melakukan pemanasan sebelum beraktivitas, ketua kelas yang memimpin, bersama satu teman perempuannya.
"Hitung," katanya.
"1, 2, 3, ..."
"Sebelah kiri." Semua mengikuti perkataannya.
"Kanan," katanya. "Hitung. 4, 5, 6, ..."
"Kanan, bodoh! Badan lo ke kiri," seru salah seorang teman laki-laki.