Episode 76

177 25 27
                                    

Keterkejutan Senja belum usai, setelah keheningan menjalar di antara kedua manusia itu, tak ada satu patah kata pun yang terucap dari mulut Senja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keterkejutan Senja belum usai, setelah keheningan menjalar di antara kedua manusia itu, tak ada satu patah kata pun yang terucap dari mulut Senja. Naik ke pesawat mencari tempat duduk. Otaknya masih mencerna apakah dia mimpi, halusinasi, atau benar adanya bahwa sosok Langit berada samping, akan pulang bersamanya.

Untuk memastikan dengan jelas. Senja menggerakkan kepala, menoleh. Dan Langit yang dia lihat, sontak membuang muka ke depan. Agaknya dia sudah tidak waras.

Senja memajukan bibir berpikir keras. Sekali lagi dia toleh ke sisi kanan, tetapi siapa sangka Langit mengeluarkan suara yang membuat Senja membeku seakan-akan jantungnya pindah ke perut. Dan gadis itu sadari bahwa laki-laki itu nyata.

"Kenapa?"

Senja menggeleng kaku.

"Jangan lihatin aku kayak gitu."

"... nanti tambah jatuh cinta, lho," ucap Langit tersenyum spesial.

Karena stok kaget Senja masih banyak, dengan muka polos Senja, gadis itu tampak belum siap untuk lamaran yang ditujukan untuk Senja. Sebuah informasi─pengumuman mengejutkan memenuhi kabin sebelum pesawat lepas landas.

"Is there Mrs. Senja Ulanni on this flight?" Pramugari cantik mengucapkan dengan suara lantang.

Senja menelan ludah gugup. Hampir semua atensi di bagian sayap pesawat tertuju kepada gadis itu. "Yes, I am," jawabnya polos sambil mengangkat tangan.

Apakah dia membawa bom? Atau seseorang menyelipkan ke dalam tas? Berbagai pikiran negatif muncul di benak Senja.

"I will read you a sweet letter from the handsome man beside you."

Sontak kepalanya berputar cepat, Senja mendelikkan mata seakan-akan telah melupakan rona merah di pipi gadis itu beberapa menit yang lalu. Sedangkan, Langit mengarahkan Senja untuk mendengarkan apa isi dalam surat itu dengan seksama.

Dear, Senja Ulanni, my girl

I am a little nervous about writing this down, and don't have a whole lot of courage.

Senja Ulanni, beautiful girl. Amazing girl that I met a few years ago. The little girl
who gave me a pack of cookies, and an umbrella to protect me from the rain.

And I didn't know what it was love then, that I had truly got my love, Senja.

Thank you, Senja Ulanni. There wasn't a day without thinking about you.

With Love,

Langit, Langitnya Senja

Senja mengigit kuat gigi geraham, setelah mencerna kisah cinta singkat yang Langit goreskan di kertas berlapis warna ungu tersebut. Mulutnya seakan-akan dibungkam beribu sapu tangan, tak bisa mengeluarkan suara rasanya seperti tercekik. Perasaan yang membuncah di ruang dada, Senja merasa terharu berkali-kali lipat. Tak terbendung ingin mengeluarkan air mata.

Seul, Love & YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang