Seul, Love & Youth oleh Bila March| Bercerita tentang seorang gadis remaja bernama Senja Ulanni. Gadis remaja yang menghabiskan masa mudanya bersama orang-orang tersayang. Senja bertemu dengan seorang cowok bernama Duta Langit R, sosok yang memiliki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kegiatan pertama─berkencan.
1. Dinner di balkon.
Pagi kembali tiba.
Langit dan Senja akan memulai kehidupan baru, lembaran baru, dan kisah baru menjadi sepasang manusia yang saling mencintai. Perihal pernikahan juga membutuhkan kesiapan─tiap orang berbeda. Banyak perasaan tak mampu, selalu merasa kurang dan kurang jika selalu mencari yang sempurna, bisa jadi ketika menghadapi pertanyaan kekasihnya: Kamu, kapan lamar aku? Atau Kita sudah 5 tahun menjalani hubungan, lho. Dua kalimat itu memaknai untuk lanjut ke tahap yang serius. Akan tetapi, tak semua yang siap akan hal itu.
Beruntungnya Langit dan Senja sudah yakin untuk sampai di tahap yang penuh pertimbangan dan kalau masing-masing dari mereka akan berjuang bersama-sama. Sebenarnya juga akan lebih baik jika rasa cinta sang laki-laki kepada sang perempuan lebih besar yang mana memiliki sifat lembut dan sensitifnya. Laki-laki yang mengerti akan memperlakukan pasangannya sebaik mungkin sampai-sampai takut berpikir akan menyakiti.
Setelah perdebatan yang cukup memakan banyak energi, pasangan itu memutuskan untuk tinggal di rumah yang memang telah dipersiapkan oleh Langit. Namun, butuh beberapa bulan lagi untuk menetap di sana.
Awalnya Senja menolak, dan lebih memilih untuk tinggal di rumah Bunda.
"Sayang," panggil Langit dari arah lantai atas. Pemuda itu tak bisa kalau tidak melihat Senja satu menit saja.
Senja menoleh, dia sedang mengerjakan tugas kampusnya di lantai bawah. Kelasnya akan masuk pukul 10 pagi, dan dia belum menyelesaikan karena kendala materi yang sulit dipahami.
"LANGIT!"
"NGGAK USAH MANGGIL SAYANG, DEH," keluh Senja yang belum terbiasa mendapat panggilan seperti itu. Maklum, tak pernah mempunyai hubungan dengan laki-laki mana pun.
Laki-laki itu menjelma menjadi pria yang dimabuk cinta. Tak tangung-tanggung menunjukkan segala ekpresi bahwa sangat beruntung memiliki Senja. Kini, dia sedang membuatkan omelet sederhana. Langit tak tega melihat Senja kelelahan akan tugasnya yang harus segera diselesaikan.
"Kamu buat apa?"
"Omelet, sayang. Kamu mau pakai keju?" Langit memutar kepala ke belakang hanya untuk perubahan muka istrinya.
"MAU!"
Senja mengacungkan jempol tinggi-tinggi. Pulpen di sela-sela rambutnya, lengan piama yang panjang pendek, kepalanya mau pecah saja, menentukan judul skripsi saja butuh perjuangan hebat.