Episode 30

290 71 48
                                    

Langit berada di kamar, warna abu-abu mendominasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit berada di kamar, warna abu-abu mendominasi. Buku-buku tertata rapi di rak-rak, kamus. Pun berbagai modul pembelajaran. Laki-laki itu sedang fokus belajar, mengerjakan tugas.

"Kamu kemari mau kerjain tugas atau baca novel?" Langit bertanya.

Yah, tidak hanya Langit yang ada di sana. Namun, Senja juga. Gadis itu datang sejak sore, Senja meminta bantuan Langit untuk mengerjakan tugas matematikanya. Sekarang, dia cekikikan membaca buku tebal romansa itu, mukanya bersemu merah, tersenyum-senyum tidak jelas, memukul bantal, bahkan menendang-nendang udara.

"Senja," kata Langit.

Senja menoleh sebentar. "Apa?" Lalu balik ke novelnya.

Langit menyuruh. "Kerjain tugasnya dulu." Dia melempar beberapa kertas ke muka Senja.

Senja memanyunkan bibir. Dia mengambil kertas-kertas itu, bangkit dari tempat tidur, menarik kursi, berada di samping Langit.

"Aku ada cerita. Kamu mau dengar?" Senja melipat kedua tangannya di meja belajar.

"Gak."

Senja berkata, "Aku tadi jailin Alex di kamar mandi. HAHAHA." Senja tertawa mengingatnya.

Dia memegang perut. Aduh, dia menjadi mau melihat kembali video Alex. Teman-temannya kena sembur karena tidak kunjung menyusul ke kamar mandi.

Alex, laki-laki songong itu karena emosinya keluar kamar mandi tanpa baju, hanya singlet dan celana pendek. Dia mencak-mencak di sana, memaki siapa pun yang lewat. Pun banyak yang merekamnya. Senja dan Mia berada tak jauh dari sana tertawa terbahak-bahak. Alex terkena karma.

Senja tidak dapat menahan tawa. Mukanya memerah, menepuk meja. "Kamu pasti liat waktu dia masuk kelas, dan baju Alex ada di mejanya," lanjut gadis itu.

"Jadi, kamu yang ngerjain Alex?" Suara Langit dingin. Senja mengontrol, perutnya menggelitik.

"Iya, aku sama Mia siapa suruh gangguin kamu," jawabnya.

Langit menutup bukunya, menatap Senja. "Aku gak minta kamu kayak gitu."

"Dan dari mana kamu tau kalau dia ganggu aku? Dari hp aku?" Langit bertanya beruntun.

"Mm ... e─eh dari hp kamu." Senja menyengir lebar. "Dari grup chat kelas."

"Jangan buat gitu lagi." Langit berucap, dia menghembuskan nafas.

Senja mendongkol. Dia mana bisa duduk-duduk aja kalau Langit diganggu. Si Alex telah melakukan kesalahan fatal. Senja hanya membalaskan saja agar dia tidak mengulah lebih lanjut. Namun, Langit memarahinya.

"Kenapa? Kenapa? Kenapa gak boleh? Aku mau dia gak sesuka hatinya sama kamu, Langit." Senja mendengus. "Lagian kamu juga kenapa diam aja, dilawan Langit." Senja berdiri, mukanya masam.

Seul, Love & YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang